Edisi.co.id - Jakarta, Yusril Ihza Mahendra mengucapkan belasungkawa atas wafatnya guru beliau Almarhum H Soenarto Soedarno pada, Kamis (12/11/2020) malam, dan akan dimakamkan pada hari ini, Jumat (13/11) di TMP Kalibata, Jakarta Selatan
Almarhum adalah mantan Asisten Mensesneg Urusan Khusus era Almarhum Moerdiono di masa Presiden Soeharto dan terakhir menjabat sebagai Dubes RI di Republik Czech.
"Pak Narto, demikian kami biasa memanggilnya, adalah pejabat yang tekun, pekerja keras, tidak banyak bicara. Hidupnya sederhana dan sangat baik dengan anak buah di Sekneg ketika itu. Saya salah seorang anak buah beliau dan sangat banyak belajar dengan beliau," kata Yusril seperti dikutip dari laman twitter pribadinya @Yusrilihza_Mhd, Jumat (13/11).
Menurut Yusril, almarhum semasa hidupnya bekerja di Sekretariat Negara selama era Presiden Soeharto, beliau bekerja hampir tidak pernah salah, dan di Setneg kala itu bekerja sangat rapi.
"Saya menganggap Pak Narto sebagai guru yang mengajari saya bagaimana bekerja dengan rapi menyiapkan naskah-naskah kepresidenan, mulai dari surat-surat sampai pidato Presiden. Selama era Presiden Soeharto, beliau bekerja hampir tidak pernah salah. Di Setneg Almarhum bekerja sangat rapi," ujar Ketua Umum Partai Bulan Bintang ini.
Ia menjelaskan, Pak Narto adalah salah seorang yang ikut menyiapkan naskah pidato pengunduran diri Presiden Soeharto Mei 1998.
Malam itu tanggal 20 Mei 1998, Pak Narto, Almarhum Pak Sjafruddin Bahar dan Pak Bambang Kesowo datang ke Jalan Cendana di tengah hujan untuk sama-sama membahas naskah tersebut.
"Saya sejak beberapa hari sebelumnya sudah berada di Jalan Cendana bersama Mensesneg ketika itu Almarhum Bp Saadillah Mursyid menanti kehadiran beliau-beliau itu. Kini Pak Saadillah, Pak Sjafruddin Bahar dan Pak Narto telah tiada," kenang Yusril.
Dimata Yusril, Almarhum Pak Narto adalah orang yang sangat baik.
"Pertama masuk Sekneg saya menjadi Pembantu Asisten Mensesneg (Eselon II). Beliau Asisten Mensesneg Urusan Khusus (Eselon I). Ketika beliau pensiun, saya dilantik menggantikan beliau sebagai Asisten Menteri Sekretaris Negara," ungkap Yusril.
"Selamat jalan Pak Narto. Saya berhutang budi sangat banyak kepada Bapak. Semoga Allah SWT menerima segala amal kebajikan Bapak dan mengampuni segala khilaf, serta menempatkan Bapak di surga Jannatun Na'im," tutup Yusril. (Ihm)