berita

Gunakan Hak Jawab, JNE Menepis Semua Tuduhan yang Selama ini Beredar

Kamis, 17 Desember 2020 | 10:07 WIB
SAVE_20201217_100545

PT. Jalur Nugraha Eka Kurir atau JNE menggunakan hak jawabnya atas pemberitaan yang viral dimedia sosial bahwa JNE berafiliasi dengan ormas atau kelompok tertentu. Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi menegaskan perusahaannya adalah netral tidak berafiliasi kepada organisasi atau kelompok apapun.

JNE tidak mau masuk kedalam isu SARA, kami hanya berbisnis dan keuntungan kami juga kami berikan kepada anak yatim, tuna netra dan kaum dhuafa, kata Feriadi dalam konfrensi pers di Pantai Mutiara Jakarta, Rabu (16/12/2020).

Feriadi menjelaskan bahwa, JNE mengakomodir semua agama, memberikan fasilitas ruangan untuk semua karyawan melakukan ritual ibadahnya menurut agama kepercayaan yang mereka anut. Bahkan JNE juga memberikan perjalanan ibadah gratis kepada karyawan yang sudah mengabdi 10 tahun.

“Bagi yang muslim JNE berangkatkan umroh ketanah suci Makkah, bagi Kristiani kita berangkatkan ke Jerusaem begitu juga dengan agama yang lain, kita perlakukan sama,” jelas Feriadi.

Sementara VP of Marketing JNE, Eri Palgunadi menyampaikan pernyataan atas pemberitaan banyak tuduhan kepada JNE sekaligus cross-chek bahwa jNE berafiliasi dengan ormas tetentu

“Menuduh bahwa, Ustaz Hanny Kristianto sebagai CEO JNE, tuduhan ini adalah fitnah dan faktanya adalah, Hanny Kristianto bukan CEO JNE. Tetapi bersama JNE berkolaborasi untuk membantu yang bersangkutan untuk pengiriman APD, masker, face shield, dan obat-obatan herbal. Hal ini sudah diklarifikasi oleh Hanny Kristianto melalui video di akun IG Hanny Kristianto, ini adalah fitnah ucap Eri.

Tuduhan lainnya lanjut Eri, ada yang mengatakan akun JNE Sorogenen membuat konten terkait SARA yang menghina Banser di wilayah Pekalongan. kasus ini juga sudah diselesaikan pada 27 Agustus 2020 dan sebagai sanksi, perjanjian kerja sama dengan karyawan tersebut sudah diputus. Selain itu, pihak JNE Pekalongan serta NU serta Banser setempat telah melakukan mediasi.

JNE mendukung teroris dan gerakan radikal, ini tuduhan keji kata Eri.

"Faktanya JNE tidak pernah berafiliasi dengan lembaga, institusi, organisasi, apapun yang merugikan masyarakat. JNE mengakomodir setiap potensi bangsa dan organisasi yang sepakat untuk melakukan kegiatan sosial bersama. Sebagian pemasukan yang JNE punya dibagikan kepada kaum membutuhkan (anak yatim dan lain-lain),” imbuhnya.

Haikal Hassan memiliki saham di JNE, itu fitnah. Kebernaranya adalah JNE didirikan oleh alm. Bpk. H. Soeprapto Soeparno. Saat ini JNE dipimpin oleh M. Feriadi selaku Presiden Direktur JNE, Chandra Fireta selaku Direktur JNE, dan Edi Santoso selaku Direktur JNE. Tidak pernah ada keterlibatan Haikal Hassan dalam kepemilikan saham di JNE.

Ada lagi yang menuduh bahwa, Salam J milik JNE dituduh pro-pendukung Ormas Ilegal. Ini yang benar lanjut Eri, bahwa Salam J merupakan simbol huruf (J) dari brand JNE. Salam ini sudah digunakan sejak tahun 2017. Salam ini sempat tidak digunakan pada saat pilpres untuk menghindari miskomunikasi.

Tersangka yang beberapa hari lalu terciduk di Wisma 2 Gedung BCA Slipi Jakarta Barat. Yang bersangkutan ditangkap sebagai pelaku bom molotov serta diduga sebagai kurir JNE. Berita hoaks beredar melalui WhatsApp.

“Kebernarannya adalah, pelaku pelemparan tersebut bukan kurir JNE (bukan karyawan JNE) berdasarkan informasi dari pihak yang berwajib 13 Desember 2020,” pungkas Eri Palgunadi.

Pengacara JNE Hotman Paris menegaskan akan mempidanakan orang-orang yang menyebarkan fitnah kepada JNE dan juga memperlihatkan kepada awak media bahwa yang memberi ucapan ulang tahun kepada JNE tidak hanya ustadz Haikal Hasan, tetapi ada juga dari Ahok dan Gubernur JAwa Tengah Ganjar Pranowo.

Kontributor-Foto: Henry Lukmanul Hakim

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB