Edisi.co.id - Jakarta. Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia, Prof Zubairi Djoerban, mengatakan kondisi penularan wabah di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Pemerintah diminta segera melakukan intervensi ekstra untuk meredam angka reproduksi virus, salah satunya melalui pembatasan sosial.
"Di Indonesia bisa dilakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kita semua harus memahami keadaan sekarang lebih berbahaya dan menular dari sebelumnya," ujar Zubairi dikutip dari Tempo, Kemarin.
Keresahan Zubairi didasari data rasio positif melebih angka 20% selama beberapa hari terakhir atau empat kali lipat dibanding standar aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Bahkan, pada 21 Desember lalu, rasio positif menyentuh angka 27,6%, hanya dari laporan hasil pemeriksaan 24 ribu orang yabg diumumkan pada hari itu.
Menurut dia, tindakan pengurangan aktivitas maupun pergerakan warga sudah terbukti efektif membendung penularan. Penerapan pembatasan dianggap Zubairi layaj dipertimbangkan karena Indonesia masih berisiko mengalami lonjakan kasus stelah hari Natal dan tahun baru.
Usul lainnya adalah penambahan rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 untuk merawat pasien bergejala sedang dan berat. Sedangkan untuk pasien yang bergejala ringan maupun sedang, pemerintah daerah harus meyiapkan fasilitas isolasi terpusat yabg dikontrol oleh tenaga kesehatan setiap hari.
Pengawasan yang lebih ketat diperlukan karena belakangan ini ditemukan varian baru SARS-CoV-2 yang lebih menular dari sebelumnya. “Semestinya penjagaan border itu ketat, sehingga orang tidak bisa keluar-masuk,” ujar dia. (Hlh)