berita

Dukung Pariwisata Daerah, Ditjen Hubla Bangun Kapal Bottom Glass

Sabtu, 5 Juni 2021 | 20:43 WIB
IMG-20210605-WA0233

 

Edisi.co.id, Jakarta - Dukung Program Kerja Pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo untuk membangkitkan kembali sektor Pariwisata Indonesia, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut  membangun Kapal Wisata Bottom Glass, yang akan segera dioperasika untuk menunjang kegiatan pariwisata super prioritas Likupang, Sulawesi Utara dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

“Pembangunan Kapal Wisata Bottom Glass ini merupakan wujud nyata upaya Kementerian Perhubungan dalam melaksanakan arahan Bapak Presiden RI untuk membangun sarana pariwisata maritim, dalam hal ini berupa Kapal Wisata, sebagai bentuk kepedulian Pemerintah dalam meningkatkan usaha pariwisata.”

Baca Juga,

Posko Pengendalian Transportasi Laut Ditutup, Dirjen Hubla: Aktifitas Pelayaran Berjalan Aman, Lancar dan Terkendali

Demikian disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha, pada saat mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut membuka acara FGD Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemanfaatan Kapal Wisata Bottom Glass, yang diselenggarakan di Hotel Grand Mercure Hayam Wuruk, Jakarta.

Arif menjelaskan, Kapal Wisata Bottom Glass adalah jenis kapal yang dilengkapi dengan kaca pada bagian abwah kapal dengan Standar Pengaturan Klasifikasi Indonesia (BKI) Volume VII “Rules for Small Vessels up to 24 Meters sebagai jenis kapal penumpang.

“Kapal jenis ini merupakan yang pertama kalinya di Indonesia dan merupakan hasil karya putra putri terbaik Bangsa dari Institut Teknologi Surabaya (ITS),” imbuhnya.

Baca Juga,

Dirjen Hubla Terbitkan Pas Kecil Berbasis Elektronik Bagi Kapal di Bawah 7 GT

Kapal Wisata Bottom Glass, lanjut Arif, dibangun sebanyak 4 (empat) unit, yang terdiri dari 2 (dua) jenis Catamaran dengan Dual Hull dan 2 (dua) jenis Trimaran dengan Tripell Hull. Masing-masing kapal tersebut memiliki kaca pada lambung bagian tengahnya.

“Dua Kapal Catamaran rencananya akan dioperasikan di wilayah Labuan Bajo, NTT. Sedangkan dua kapal Trimaran akan dioperasikan di wilayah Likupang, Sulawesi Utara,” terangnya.

Baca Juga:

Lagi, Ditjen Hubla Menjadi Mediator Penyelesaian Santunan Kecelakaan Kerja Pelaut

Arif berharap, Pembangunan Kapal Wisata Bottom Glass yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan ini dapat dilanjutkan dengan pengelolaan, pemanfaatan, serta pengoperasian yang baik. Menurutnya, diperlukan strategi yang baik agar pemanfaatan Kapal Wisata Bottom Glass ini dapat mendukung peningkatan pendapatan daerah dari sektor pariwisata.

Kegiatan FGD Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemanfaatan Kapal Wisata Bottom Glass, menurut Arif, diselenggarakan untuk menyamakan pemahaman tentang pengaturan, tata cara, serta tanggung jawab dan pemanfaatan Kapal Wisata Bottom Glass.

“Selain itu, kami juga menghimbau kepada Pemerintah Daerah untuk lebih berperan aktif dalam hal pengendalian transportasi yang dilakukan dengan penitikberatkan pada aspek kesehatan. Mari bersama kita berupaya untuk menyediakan transportasi agar masyarakat, baik itu petugas transportasi maupun penumpang bisa tetap produktif namun tetap aman dari penularan Covid-19,” tutup Arif.

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB