Edisi.co.id– Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dua kali meluncurkan guguran lava pijar hingga sejauh 1 Kilometer pada Senin (4/10) pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan guguran lava pijar tersebut mengarah ke barat daya.
Selama periode pengamatan, Merapi mengalami 52 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-32 mm selama 16-118 detik, tujuh kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-9 mm selama 10-40 detik.
Merapi juga mengalami satu gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 8 mm selama 10 detik, serta 34 kali gempa fase banyak jauh dengan amplitudo 3-14 mm selama 7-11 detik.
Baca Juga: Beginilah Strategi Berbisinis Kuliner yang Dapat Dilakukan di Masa Pandemi
Asap putih dengan intensitas sedang hingga tebal pun terlihat melonjak setinggi 50 meter di atas puncak kawah salah satu gunung api teraktif di dunia itu.
Menurut BPPTKG, kawasan gunung juga diliputi awan dan mendung, serta angin yang bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.
Hanik menyampaikan, saat ini pihaknya masih mempertahankan status aktivitas Gunung Merapi pada Level III atau siaga.
Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Ia mengatakan, apabila terjadi letusan lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius 3 Km dari puncak gunung.
Artikel Terkait
Guna Bantu Evakuasi Korban Banjir, BPBD Sulsel Kerahkan TRC ke Wilayah Luwu
Beginilah Strategi Berbisinis Kuliner yang Dapat Dilakukan di Masa Pandemi