Edisi.co.id – Masalah pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM, selain membantu permodalan para pelaku usaha mikro dan ultra mikro, juga memberikan dukungan terhadap pendidikan putra-putri para pelaku ekonomi kerakyatan ini.
Dukungan itu diwujudkan dalam bentuk pendirian Ruang Pintar yang antara lain didirikan di Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah. “Dengan adanya Ruang Pintar ini, kami berharap dapat membantu mengurangi beban pengeluaran orang tua yang anaknya melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh”, kata Deden Yoga Nugraha, Pimpinan PNM Cabang Lampung, saat meresmikan fasilitas pendidikan itu pada Rabu, 29 Desember 2021.
Melalui Ruang Pintar ini diharapkan bisa meningkatkan akses informasi keluarga prasejahtera melalui teknologi digital dan jaringan internet. Terlebih di saat pandemi Covid-19 ini banyak aktivitas belajar mengajar yang dilakukan secara online.
Baca Juga: Bersama Bea Cukai, Polres Jakarta Barat Berhasil Gagalkan Peredaran Ribuan Pil Ekstasi Asal Belanda
Hadir pada peresmian itu Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung, Aprianus John Risnad, serta jajaran instansi pemerintah di Kabupaten Lampung Tengah. Hadir juga Wakil Pimpinan PNM Cabang Lampung, Aris Risdiana, beserta jajaran karyawan PNM Cabang Lampung.
Pembangunan Ruang Pintar ini merupakan salah satu wujud kepedulian PNM dalam ikut mencerdaskan masyarakat melalui layanan internet. Selain jaringan internet, beberapa fasilitas yang disediakan di Ruang Pintar ini antara lain alat tulis, laptop, meja belajar, printer, rak buku, Al Quran, buku iqra', fasilitas kebersihan, dan paket gizi.
Baca Juga: KAI Terapkan Tarif Baru Mulai 1 Januari, Rapid Test Antigen di Stasiun Menjadi Rp35.000
Sebagai informasi, hingga akhir Desember 2021, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 105 triliun kepada 11 juta nasabah PNM Mekaar. Saat ini PNM memiliki 3.673 kantor layanan yang tersebar di 34 provinsi, 443 kabupaten/kota dan 5.006 kecamatan di seluruh Indonesia ***