Edisi.co.id- Seiring dengan perkembangan teknologi, permainan tradisional di DIY pun semakin terlupakan. Untuk itu diperlukan upaya bersama untuk melestarikan permainan tradisional tersebut. Menurut Anggota Komisi D DPRD DIY, Syukron Arif Muttaqin mengungkapkan saat ini permaianan tradisional mulai tergerus dengan gawai.
Saat ini anak-anak lebih suka berasap di rumah dan bermain gawai, daripada bermain dengan teman sebayanya. "Memang hari ini saya merasakan betul. Kalau dulu bermain itu ya benar-benar ngumpul, sampai lupa waktu, sampai dicariin orangtua. Tetapi kalau sekarang anak-anak lebih seneng di rumah main gadget. Kalau pun kumpul, ya mainnya tetap sendiri-sendiri," katanya saat Ngobrol Parlemen, Senin (12/09/2022).
Baca Juga: Gandeng Sumitomo, Progres PLTA Kayan Signifikan
Ia menilai kondisi tersebut berbahaya bagi pengembangan karakter dan sosial anak. Sehingga diperlukan solusi bersama, agar anak terbiasa bersosialisasi dengan lingkungan, salah satunya melalui permainan tradisional.
Dunia anak, lanjut dia, tidak lepas dari pendidikan di rumah dan masyarakat.Sehingga untuk mengembangkan permainan tradisional diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan orangtua.
Artikel Terkait
Sea Ltd Akuisisi Perusahaan Asuransi Umum Dalam Negeri
Lansia Tangguh Keluarga Bahagia
Gandeng Sumitomo, Progres PLTA Kayan Signifikan