China ‘Sangat Mungkin’ Alami Penurunan Pertumbuhan Ekonomi Akibat Datangnya Kasus COVID

photo author
- Jumat, 16 Desember 2022 | 13:56 WIB

Edisi.co.id - Perkiraan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah “sangat mungkin” dialami China tahun ini dan tahun depan, di mana pelonggaran aturan COVID-19

Diprediksi akan meningkatkan jumlah infeksi dan menimbulkan kesulitan sementara, kata Kepala IMF Kristalina Georgieva kepada AFP.

Pernyataan yang disampaikan di sela-sela pertemuan tentang dana IMF baru itu disampaikan ketika China.

Baca Juga: Pola Asuh Bobby Nasution soal Al Nahyan Dikritik

Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu, tengah bergulat dengan lonjakan kasus COVID-19 menyusul pelonggaran pembatasan setelah hampir tiga tahun.

Meskipun kebijakan nol-COVID China telah menghancurkan perekonomian, “pelonggaran pembatasan juga akan menciptakan sejumlah kesulitan selama beberapa bulan ke depan,” ungkap Georgieva.

Hal ini karena peningkatan kasus infeksi tidak akan terhindarkan, dengan semakin banyaknya orang yang sementara waktu tidak bisa bekerja.

Baca Juga: Pembunuhan KKB 3 Tukang Ojek karena Diduga Intel, TNI Bereaksi Keras!

“Tapi mungkin dengan China mengatasi masalah ini pada paruh kedua tahun ini, mungkin akan terjadi peningkatan prospek pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Kebijakan nol-COVID, yang ditandai dengan pemberlakuan lockdown secara mendadak, pembatasan perjalanan ke luar negeri dan tes COVID massal, sangat merugikan konsumen dan pengusaha, sehingga menimbulkan gelombang demonstrasi di kota-kota besar China untuk menentang kebijakan tersebut.

IMF sebelumnya memperingatkan bahwa pembatasan COVID yang ketat sangat memberatkan penduduk China.

Pejabat pemerintahan China mengatakan bahwa kasus COVID melonjak di Beijing, dengan peningkatan jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit terjadi di kota itu.

Baca Juga: 4 Tips Liburan Hemat Bersama Keluarga dan Menyenangkan

Peningkatan kasus di kota-kota yang lebih kecil juga diperbincangkan di media sosial.

IMF memangkas prospek pertumbuhan ekonomi China tahun ini pada Oktober lalu menjadi 3,2 persen – angka terendah setelah puluhan tahun, sebelum meningkat menjadi 4,4 persen tahun depan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ni Putu Gangga Kesuma Devi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X