10 Tahun Mengabdi, Sejumlah ASN BNN Gelar Tasyakuran di Pondok Pesantren Yayasan As-Shofiani Bekasi

photo author
- Minggu, 5 Januari 2020 | 00:11 WIB
IMG-20200105-WA0055
IMG-20200105-WA0055

Edisi.co.id - Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Narkotika Nasional (BNN) RI,  melakukan tasyakuran atas pengabdian mereka selama 10 tahun (2009-2019) sebagai abdi negara pada BNN RI. Para ASN BNN RI angkatan kelima, atau yang mereka biasa menyebutnya sebagai BALI (BNN Angkatan Lima), melakukan tasyakuran yang bertajuk “10 Tahun Aksi BALI Untuk Negeri, Bersatu Selamatkan Generasi” di Pondok Pesantren Yatim, Piatu, Dhuafa, dan Anak Terlantar, yang dikelola oleh Yayasan As-Shofiani Ahmadi, berlokasi di Kp. Kedung Ringin RT 03/02, Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi, Kab. Bekasi.

BALI (BNN Angkatan Lima) dengan dibantu oleh Aya dkk, team dari Radio CNS (Cegah Narkoba Streaming; radio streaming dikelola Deputi Bidang Pencegahan BNN RI), mengadakan serangkaian kegiatan bersama puluhan anak-anak pondok.

Lulyana Ramdhani yang kini bekerja pada BNN Provinsi Jawa Barat, didaulat memberikan sambutan, perkenalan, serta maksud dan tujuan kegiatan. Pria yang akrab disapa Luli, menjelaskan bahwa kegiatan di Pondok Pesantren As-Shofiani Ahmadi, selain sebagai wujud rasa syukur keberadaan BALI mengabdi 10 tahun terhadap negara pada lembaga BNN, dan juga dalam rangka turut memotivasi anak-anak pondok.

"Untuk dapat maju dan berprestasi tanpa narkoba, secara khusus dalam rangka menyongsong tahun 2030 sebagai tahun bonus demografi, Luli mengingatkan agar anak-anak pondok dapat lebih serius untuk belajar dan menempuh pendidikan, dan menghindari bahaya narkoba. Luli juga meminta dukungan doa dari anak-anak pondok, serta Umi pengasuh pondok, yakni istri dari Ust. Ahmad, agar mereka BALI dapat melanjutkan tugas dan pengabdian dengan baik." Ungkap Luli

Umi mewakili pengasuh pondok, selain menceritakan sekilas riwayat berdirinya pondok, menjelaskan aktivitas anak-anak pondok, juga menyampaikan terima kasih atas kedatangan dan kegiatan BALI di Pondok Pesantren As-Shofiani Ahmadi, dan berharap kegiatan BALI berkah bagi anak-anak pondok, pun bagi BALI sendiri.

Selain Luli, perwakilan BALI lainnya, Eva Fitri Yuanita, diminta untuk menyampaikan sosialisasi mengenai P4GN (pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba) kepada anak-anak pondok. Eva menyampaikan bahwa narkoba itu singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan-bahan adiktif lainnya.

"Bahwa narkoba ada dalam kehidupan sehari-hari, yakni khususnya yang disebut bahan-bahan adiktif, dan kemungkinan tidak disadari, bahan-bahan adiktif tersebut rutin dikonsumsi anak-anak pondok, seperti kopi, teh, coklat, menghirup aroma bensin, dan sebagainya, termasuk juga obat bius ataupun pengurang rasa sakit/nyeri saat mengalami operasi/luka." Kata Eva

Bersama Luli, anggota BALI lain yang berkesempatan hadir, yakni Eva Fitri Yuanita (Pencegahan), Frieda A. Tonglo (Rehabilitasi), Rizky Ferdianto (PPSDM), Utami Listia (Pemberantasan), Larasati Aprilia (LPSE BNN, Biro Umum Settama), Apriyani (BNNK Depok), dan Desy Ari Sutanto (Pasca-Rehabilitasi). Mereka membaur berinteraksi bersama puluhan anak-anak pondok, games, berbincang-bincang, termasuk memperagakan yel-yel “Hidup Sehat, Stop Narkoba Sekarang Juga, Mulai Dari Saya”.

Kebersamaan BALI dengan anak-anak pondok, diakhiri dengan makan bersama ‘ala’ pondok, yakni duduk lesehan bersama beralaskan terpal plastik, dengan kertas makan beserta nasi dan lauk-pauknya terhidang didepan mereka. (Ihm)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X