Edisi.co.id - 41 Ormas yang terdiri dari Ormas Islam dan Ormas Nasional terpanggil menghadiri aksi damai tolak RUU HIP didepan Gedung Sate Bandung, Rabu (24/6/2020)

Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Ustadz Athian Ali, ketika dimintai keterangan oleh media mengatakan, kita mendukung apa yang sudah dimaklumatkan MUI Pusat.

"Pertama bahwa RUU HIP ini tidak untuk ditunda tetapi untuk dibatalkan. Hak mencabut RUU ini ada di DPR, jadi pemerintah segera menghentikan saja serta mengusulkan kepada DPR untuk segera dicabut," ujar Ustadz Athian.

Kemudian menurutnya, kita meminta agar pengusung RUU ini diusut siapa sebenarnya dalang dibalik ini semua. Karena kita yakin pasti ini orang-orang PKI. Kita tidak ingin pemerintahan ini dan wakil-wakil rakyat di DPR dikotori oleh keberadaan orang-orang PKI yang memang sudah terlarang dinegri ini.

"Ada aturan hukum dan TAP MPRS No 25 Tahun 1966 ada Undang-undang No 27 Tahun 1999 dipasal 107 huruf A sampai F itu jelas PKi sama sekali tidak boleh menyebarkan pahamnya sedikit pun. Jika RUU HIP ini tidak dicabut maka Pancasila berganti menjadi Trisila atau Ekasila. Agama akan hilang, karena betul-betul agama sama sekali ditiadakan," tambahnya.

Menurut Ustad Athian, Ketuhanan Yang Maha Esa disebut dengan Ketuhanan Yang Berkebudayaan. Dalam Ekasila tidak ada Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini semua kerjaan PKI, tidak ada yang membenci agama apapun dinegri ini dan tidak ada yang menghendaki perubahan Pancasila, kecuali PKI.

"Ini sangat berbahaya sekali jika ini dibiarkan dan pemerintah tidak segera mengambil sikap yang jelas ini akan menyebabkan perpecahan di negri ini. Pemerintah harus segera menyatakan RUU HIP ini segera dihentikan untuk dibahas dan minta agar DPR agar segera mencabut." Kata Ustadz Athian.

Pemerintah sudah menyatakan siapa yang akan merubah Pancasila akan menjadi musuh negara dan akan dihabisi. (Kiki)