Muhammadiyah bersama Ormas Keagamaan Lain Sepakat Pancasila Sudah Final

photo author
- Jumat, 3 Juli 2020 | 22:20 WIB
IMG-20200703-WA0230
IMG-20200703-WA0230

 

Edisi.co.id - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Konferensi pers digelar hari ini Jumat (3/7/2020) di Auditorium KH. Ahmad Dahlan PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat.

Acara ini dihadiri juga oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) dan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia.

PP Muhammadiyah menyampaikan pernyataan bersama terkait RUU HIP. Yang dibacakan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mukti.

Pernyataan tersebut merupakan pendapat dari masing-masing agama. Salah satunya yakni mengenai Pancasila yang sudah final menjadi filsafat dan dasar negara Indonesia.

"Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, DPR sedang dalam proses membahas RUU HIP. Sehubungan dengan hal tersebut masing-masing agama menyatakan bahwa Pancasila adalah dasar negara secara konstitusional," ujar Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mukti.

Lebih lanjut ia juga mengatakan jika kedudukan Pancasila tidak perlu ada perubahan dan seharusnya tidak perlu diperdebatkan lagi.

Sementara perwakilan dari PGI, Pendeta Jacky Manoputi mengaku jika pihaknya telah melakukan telaah mengenai isi RUU HIP.

"Gereja-gereja di Indonesia meyakini perumusan Pancasila merupakan anugerah Tuhan, kita menganggap sebagai falsafah dan pedoman hidup," paparnya.

Senada dengan Abdul Mukti, Jacky menyatakan jika Pancasila sudah final. Pihaknya pun diakui Jacky mengapresiasi sikap pemerintah untuk menunda pembahasan RUU HIP.

Hal tersebut sambil meminta dan menekankan supaya fokus pada pembinaan implementasi Pancasila. Pendapat senada sampaikan oleh Ketut Arsana perwakilan dari PHDI.

Ia mengatakan jika Pancasila sudah final sebagai filsafat dan dasar negara kita. “Kami sudah melakukan kajian, beberapa isinya bagus, tapi ada kontraproduktif karena ada unsur menginterpretasi Pancasila,” ujar Ketut.

Mereka lantas berharap kelak DPR bisa mengambil keputusan yang terbaik demi negara Indonesia.

Reporter: Henry Lukmanul Hakim

Editor: Ilham Dharmawan

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X