Edisi.co.id - Bandung, Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (PP Persis) mengaku kecewa dengan lambannya penanganan kasus pemukulan terhadap para demonstran tolak Omnibus Law pada yang dilakukan pada 7-9 Oktober kemarin diberbagai daerah.
Ketua Umum PP Hima Persis Iqbal Muhammada Dzilal mengatakan bahwa pihaknya telah membuat laporan secepat ke Mabes Polri pada 12 Oktober lalu. Begitu juga di daerah yang telah membuat laporan PW. HIMA PERSIA Kepulauan Riau pada keesokan harinya tanggal 13 Oktober 2020.
"Kita sangat kecewa ya, lambatnya proses ini tentu membuat kita para korban menjadi bertanya-tanya akan keseriusan Kepolisian bekerja. Tanggal 12 kemarin kita sudah ke Mabes dan di Polda Kepri besoknya." Sebut Iqbal kepada awak media, Kamis (12/11/2020).
PP Hima Persis juga mendesak Kapolda Kepulauan Riau agar menindak lanjuti laporan ini dengan cepat dan profesional. Hal ini mengingat telah sempat viralnya video pemukulan terhadap salah seorang demonstran di Kantor DPRD Kepulauan Riau pada aksi pada 8 Oktober 2020.
"Kita juga mendesak Polda Riau untuk cepat mengusut kasus ini. Alat bukti video yang viral saya pikir sudah cukup untuk melakukan penyelidikan. Reputasi Kepolisian saya pikir semakin dipertanyakan publik", lanjut Iqbal.
Dalam rekaman video salah seorang demonstran memakai jaket almamater salah satu kampus terlihat diseret oleh beberapa yang terlihat sebagai oknum pengamanan ke dari halaman depan ke arah pintu masuk menuju lobby. Dan terlihat juga ada satu orang yang menggunakan masker memukul korban yang sudah tak berdaya. (Hlh)