Edisi.co.id – Jakarta, Pemerintah memutuskan memangkas lima hari cuti bersama tahun 2021. Kebijakan ini diambil demi mencegah lonjakan kasus positif Covid-19 yang kerap terjadi setelah liburan.
Hari cuti bersama yang akan dipangkas 12 Maret dalam rangka Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, 17-19 Mei dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, dan 27 Desember dalam rangka Hari Raya Natal 2021.
Hari tetap cuti yaitu, 12 Mei dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, 24 Desember Hari Raya Natal 2021. Alasan pemangkasan Cuti bersama ini karena Kurva Covid-19 yang belum melandai, kecenderungan kasus positif selalu meningkat usai libur panjang dan juga mengurangi mobilitas orang karena berpotensi meningkatnya penularan Covid-19.
Berikut daftar Persentase Penigkatan kasus Covid-19 usai Liburan tahun 2020 lalu.
- Libur Idul FItri 22 – 25 Mei 2020 : 69 – 93%
- Libur Hut RI dan Tahun baru islam 15 – 17 dan 20 – 23 Agustus 2020 : 58 – 118%
- Libur Panjang 28 Okt – 1 Nov 2020 : 17 – 22%
- Libur Natal 27 – 28 Des 2020 : 10,5 – 16,1%
- Libur Tahun Baru 31 Des 2020 – 3 Jan 2021 : 12,1 – 18,6%
Dikutip oleh Muhadjir Effendy sebagai Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan “Cuti bersama satu hari menjelang Idul Fitri dan Natal (masih berlaku) untuk memudahkan Polri dalam mengelola pergerakan masyarakat. Jangan sampai terjadi penumpukan pada satu hari dan justru akan berbahaya.”
-RM-
