Edisi.co.id - Di era digital, investasi semakin mudah diakses oleh siapa saja dan di mana saja.
Jika dulu emas hanya bisa dibeli secara fisik di toko perhiasan, kini masyarakat dapat melakukan investasi emas online melalui berbagai aplikasi di gawai mereka.
Investasi sendiri merupakan kegiatan ekonomi dengan menanamkan modal atau aset ke dalam instrumen tertentu, dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.
Instrumen investasi yang tersedia pun cukup beragam, mulai dari saham, obligasi, hingga emas.
Baca Juga: Bukan Sekadar Kosmetik, Ini Pentingnya Pelembab Wajah untuk Kesehatan Kulit
Inovasi emas online membuat seseorang bisa membeli emas mulai dari ukuran 0,1 gram.
Selain itu, hal ini bisa dilakukan secara mudah melalui gawai atau smartphone dengan koneksi internet.
Melalui platform seperti Pegadaian Digital, Indogold, BukaEmas, Tabungan Emas Shopee, hingga Dana Emas, masyarakat bisa bertransaksi kapan saja.
Harga emas digital juga bersifat real time, sehingga memudahkan investor memantau pergerakan harga setiap waktu.
Kelebihan lain investasi emas digital meliputi fleksibilitas pembelian, tidak perlu memikirkan tempat penyimpanan, dan opsi untuk menukar emas digital menjadi emas fisik.
Spread harga untuk harga beli emas juga tak terlalu besar dengan harga real. Namun, ada pula kekurangan yang harus diwaspadai sebelum melakukan investasi emas.
Di antaranya, adanya minimal saldo untuk pencairan, biaya tambahan jika ingin menukar emas digital ke fisik, dan risiko investasi bodong jika platform tidak memiliki izin resmi dari Bappebti.
Pada akhirnya, baik emas digital maupun emas fisik sama-sama memiliki potensi keuntungan hingga kekurangan.
Emas digital bahkan bisa menjadi cara menabung perlahan sebelum dikonversi menjadi emas fisik.***