ekonomi

Holding BUMN Ultra Mikro, Didik Rachbini: Jangan Sekadar di Gabung

Rabu, 15 September 2021 | 17:43 WIB
Penandatanganan pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro



Edisi.co.id - Pemerintah secara resmi telah membentuk Holding BUMN Ultra Mikro dengan ditandatanganinya Perjanjian Pengalihan Saham PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) senilai Rp 54,7 triliun kepada induk holding, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, 13 September 2021.

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir bersama Dirut BRI Sunarso, dihadiri Dirut Pegadaian Kuswiyoto, dan Dirut PNM Arief Mulyadi. Kebijakan ini sekaligus menandai era baru pengembangan UMKM di Indonesia.

Pemerintah berharap hadirnya Holding Ultra Mikro ini bisa meningkatkan akses pembiayaan UMKM dimana pemerintah menargetkan porsi kredit UMKM mencapai 30 persen dari total portofolio bank di tahun 2024. Selain itu, pembentukan holding bisa menjaga stabilitas sistem keuangan sekaligus mendukung pemulihan ekonomi yang sekarang sedang sulit.

Baca Juga: Menaggapi Kasus Saipul Jamil, Hotman Paris Angkat Bicara

Dirut PNM Arief Mulyadi juga meyakini kehadiran holding ini akan membawa banyak manfaat, khususnya terkait efisiensi dan perluasan jangkauan layanan. “Holding bisa menurunkan biaya-biaya overhead,” katanya.

Hal senada diungkapkan Dirut BRI Sunarso, bahwa pembentukan holding ini tidak hanya memperluas layanan tetapi juga memberikan banyak pilihan produk kepada masyarakat dengan harga lebih terjangkau, terlebih adanya penggunaan teknologi (digitalisasi) secara bersama.

Namun di tengah optimisme itu, pengamat ekonomi Didik Rachbini mengingatkan, bahwa yang paling penting adalah menemukan modelnya. “Harusnya jangan holding dulu pendekatannya,” kata Rektor Universitas Paramadina ini.

Baca Juga: Polisi Tangkap 10 Mahasiswa UNS, Akademisi Hukum UNU: Mereka Bukan Kriminal tidak Perlu Ditangkap

Lebih lanjut Didik menjelaskan bahwa ada banyak program di belasan Kementerian dan bank. Harus dilihat mana yang efektif dan sukses untuk dijadikan model. ”Menemukan model sangat penting,” kata mantan anggota legislatif ini.

Didik mencontohkan apa yang dilakukan di Kupedes BRI sebetulnya sudah cukup bagus dan perlu dijadikan acuan. Tapi itu saja belum cukup, perlu dicari model lain yang juga bagus. Didik mengingatkan, kalau sekadar digabung dalam satu holding, nanti kalau ada yang buruk akan menular ke yang lain. “Ini bahaya,” tegasnya. ***

 

 

Tags

Terkini