Edisi.co.id - Zulkifli Hasan (Zulhas) Menteri Perdagangan (Mendag) tak menampik bahwa harga beras yang merupakan bahan pangan pokok Indonesia mengalami kenaikan.
Menurutnya kenaikan harga beras cukup berbahaya karena menyebabkan inflasi.
"Walaupun harga beras naik 100 perak berbahaya karena dia akan memberikan dampak terhadap inflasi 3,3 persen lebih," ujarnya saat melepas ekspor sepatu ke Belanda di Tangerang.
Baca Juga: Saham IHSG Terancam Turun Imbas Dari Wacana Kenaikan Bunga AS
Maka dari itu, ia menilai penting bagi Bulog untuk melakukan operasi pasar. Zulhas juga mengimbau keterlibatan Gubernur, Walikota dan Pemerintah Daerah agar terjun langsung ke pasar dan memitigasi kenaikan harga.
Kalau ada naik 5 persen segera ambil langkah. Misal kirim telur dari Blitar ke Jakarta ongkos Rp 32.000 itu ongkosnya dibayar karena pemerintah ada dana cadangan 2 persen untuk ongkosnya, pasti turun Rp 28.000," jelas dia.
Mengutip situs Kemendag, secara nasional harga beras stabil di harga Rp 12.600 untuk beras premium, dan Rp 10.600 untuk beras medium. Sementara itu di Aceh harga beras premium turun 1,6 persen menjadi Rp 12.300, dibandingkan pekan lalau Rp 12.500 per kg.
Di Sumatera Utara harga beras premium mengalami kenaikan 2,4 persen dalam sepekan dari Rp 12.300 per kg menjadi Rp 12.600 per kg. Sementara beras medium naik lebih tinggi 3,6 persen dari Rp 11.100 per kg menjadi Rp 11.500 per kg.