Edisi.co.id - Suprapti, lahir dan besar di Banyuwangi, merupakan salah satu nasabah PNM Mekaar yang cukup berhasil Statusnya sebagai single parent membuatnya memutar otak untuk dapat menghidupi diri dan seorang anaknya.
Penghasilannya dan berjualan es jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pernah suatu hari anaknya sakit, Suprapti bingung mencari biaya pengobatan.
Satu-satunya barang berharga yang dia milk adalah kostum gandrung, yaitu seperangkat pakaian yang khusus digunakan saat menari gandrung, kesenian khas Banyuwangi.
Kebetulan saat itu ada temannya yang sedang mencari persewaan kostum gandrung.
Namun karena sedang membutuhkan uang, Suprapti ingin menjual pakalan tersebut. Ternyata temannya setuju, bahkan dibeli dengan harga yang cukup tinggi.
Baca Juga: Wastini: Kerupuk Pareredan Agar Anak Bisa Kuliah
Berawal dari pengalaman itu, akhirnya Suprapti terpikir untuk membuka usaha kostum gandrung.
Meski pada saat itu modalnya sangat terbatas namun dia mantap dengan rencana tersebut.
Dan ternyata perkiraannya benar, peminat pakaian tersebut cukup banyak, baik untuk disewa ataupun dijual.
Peluang itu, makin memacu motivasi Suprapti untuk lebih mengembangkannya antara lain dengan mencari tambahan modal.
Sampai pada suatu saat salah seorang tetangganya menyarankan Suprapti untuk meminjam modal di PNM Mekaar dengan syarat menjadi anggota pada salah satu kelompok.
Saran itu diikutinya dimana Suprapti langsung menjadi anggota kelompok, dilanjutkan dengan serangkaian pertemuan kelompok hingga pinjamannya cair.
Waktu pun berlalu, setelah hampir setahun sejak mendapat pinjaman itu, usaha Suprapti makin maju hingga memiliki lebih dari 50 pasang kostum.
Konsumennya Y tidak hanya dari Banyuwangi tetapi juga datang dari Surabaya dan beberapa kota di Jawa Tengah.