Edisi.co.id - Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah transaksi kripto yang meningkat pesat. Kini jumlahnya telah melebihi pasar modal. Pemerintah pun telah menaruh perhatian lebih terhadap aset kripto dengan memberikan sejumlah regulasi dan membuka diri untuk inovasi.
Melihat pertumbuhan aset kripto di Indonesia, Oscar Darmawan CEO Indodax pun berbagi pandangannya saat diwawancarai eksklusif oleh Coinvestasi secara daring pada September 2022.
Ia menyoroti jika ada perbedaan yang sangat jelas di dunia maupun di Indonesia soal aset kripto bukan hanya soal infrastruktur tetapi secara ekosistem.
Baca Juga: ekspor China ke Rusia semakin Melonjak
Oscar pun melihat jika di 2022 ini saat pasar kripto turun, orang tidak lagi hanya fokus untuk membeli Bitcoin tetapi cenderung membeli stablecoin, seperti USDT dan USDC. Menurutnya stablecoin jadi aset favorit selama bear market berlangsung.
Aset Kripto dengan Potensi Bagus Dalam wawancara ini Oscar turut berbagai kripto yang menurutnya memiliki potensi terbaik di kala bear market yang mungkin saja menguntungkan di masa depan.
Pertama adalah Bitcoin, karena menurutnya aset kripto ini memiliki nilai intrinsik yang tidak dipahami semua orang, nilainya adalah mekanisme proof of work.
Baca Juga: Asal - Usul Hingga Tradisi Suku Sasak
Aset kripto kedua adalah Ethereum yang saat ini telah mengubah mekanismenya menjadi proof of stake melalui proses The Merge. Ketiga menurut Oscar adalah token-token yang berusaha menjadi ethereum killer.
Ethereum killer merupakan istilah yang mengacu pada blockchain dengan aset kripto yang memiliki performa mendekati atau lebih baik daripada Ethereum. Beberapa aset kripto yang digadang menjadi Ethereum killer adalah Solana dan Binance coin.
Aset kripto urutan empat yang menjadi andalan Oscar adalah token DeFi yang menarik secara kegunaan dan likuditas. Dengan likuiditas artinya token tersebut cenderung memiliki prospek di masa depan.