Edisi.co.id - investasi emas, sebaiknya mengetahui apa saja penyebab naik turunnya harga emas baik di dalam negeri maupun di pasar global. Tujuannya, tak lain agar bisa menentukan langkah tepat kapan waktu untuk membeli emas maupun menjualnya kembali.
"harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional dan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah. "Faktor utama yang mempengaruhi harga emas adalah nilai dolar AS, suku bunga, dan kinerja ekonomi global," katanya.
"Ekonomi dunia yang tumbuh kuat pun bisa membuat emas kurang diminati, karena investor cenderung melirik aset beresiko dan sebaliknya emas akan bersinar di saat ekonomi lesu," jelasnya.
Di tengah ketidakpastian global saat ini, Lukman mengatakan ekonomi resesi maupun krisis geopolitik biasanya akan mendukung harga emas. Kondisi tersebut akan mendorong investor cenderung defensif dan mencari aset safe haven seperti emas.
Baca Juga: Tempat Wisata di Sumedang Paling Instragamable
5 faktor penyebab naik turunnya harga emas yaitu :
1. Ketidak pastiaan Kondisi Global
Berbagai situasi yang terjadi seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas. Kenapa seperti itu? Sebab dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat. Makanya saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik. Investasi emas disebut-sebut salah satu aset aman (safe haven).
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengakui bahwa emas kerap menjadi pilihan investor di kala ketidakpastian ekonomi global saat ini. Setidaknya ada tiga alasan emas baru dipilih manakala ekonomi sedang tidak menentu atau terdapat gejolak geopolitik. Pertama, nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi.
2. Penawaran dan Permintaan Emas
Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya bikin logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini bakal naik. Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya. Satu hal yang juga perlu dicatat bahwa ketersediaan emas di dunia ini cukup terbatas.
3. Kebijakan Moneter
Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed). Kebijakan moneter seperti penaikkan atau penurunan suku bunga acuan (Fed Rate). Saat The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Alasannya, dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas batangan dan begitu juga sebaliknya.
Ada Beberapa bank multinasional seperti ABN Amro dan Commerzbank merevisi target mereka atas harga emas pada akhir 2022 dan 2023. Georgette Boele, ahli strategi emas senior ABN AMRO, memprediksi harga emas bisa mengakhiri 2022 di kisaran US$1.700 per ounce.
4. Inflasi
Pendorong harga emas berikutnya inflasi. Inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas. Penyebabnya masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi. Semakin diminati inilah, maka harga emas akan meningkat pula.