Edisi.co.id - Indonesia disebut-sebut masih memiliki perekonomian yang cukup kuat. Meski potensi resesi global sedang dikhawatirkan oleh sejumlah negara.
Ekonomi Indonesia sendiri dihadapkan pada berbagai perubahan yang cepat. Hal ini mendorong kondisi perekonomian yang lebih stabil di tengah isu resesi global saat ini.
Baca Juga: YooA Oh My Girl, Rilis Teaser Baru untuk Comeback Terbarunya
Country General Manager Atome Winardi Wijaya mengatakan, salah satu faktor pendukung kondisi perekonomian tersebut adalah peningkatan daya konsumtif dan investasi masyarakat Indonesia pasca pandemi.
Kondisi ini juga didorong oleh perubahan pola gaya hidup masyarakat yang jadi terbiasa membeli kebutuhan secara online dan peralihan menggunakan sistem paylater sebagai metode pembayaran.
"Maraknya isu mengenai resesi secara tidak langsung membuat masyarakat Indonesia semakin jeli dalam mengatur pengeluarannya," ungkap dia dalam siaran pers, Rabu (9/11/2022).
Ia mengatakan, pemulihan ekonomi saat ini tidak hanya didorong oleh tingginya daya konsumtif masyarakat, tetapi juga oleh peningkatan angka literasi keuangan yang telah dilakukan oleh sejumlah pihak yang bergerak di industri.
Dengan layanan yang ditawarkan oleh industri paylater tersebut, masyarakat tetap dapat berinvestasi di tengah memenuhi kebutuhan bulanannya. Hal ini lantaran layanan paylater memungkinkan masyarakat untuk mengontrol nominal pembayaran bulanan atas transaksi yang mereka lakukan tiap bulannya.
“Kami optimistis sistem paylater seperti Atome dapat memberikan pengaruh tidak hanya bagi kemajuan industri, tetapi mendukung penguatan perekonomian Indonesia meski ancaman resesi masih ada,” tutup Winard.