Sejarah Istilah Lavender Marriage
Istilah ini berasal dari Golden Age of Hollywood, yaitu pada awal abad ke-20, yaitu sekitar tahun 1910-an hingga akhir 1950-an.
Pada periode tersebut, beberapa bintang film gay, lesbian, dan biseksual menikah satu sama lain atau dengan pasangan heteroseksual.
Alasannya untuk menyembunyikan seksualitas mereka dari publik dan melindungi karier film mereka yang saat itu sedang berada di puncak kejayaan.
Tak jarang, lavender marriage bahkan diatur oleh agensi yang menaungi para aktor tersebut.
Lavender marriage paling terkenal adalah antara aktor Rock Hudson dan Phyllis Gates, yang merupakan sekretaris agennya sendiri.
Pernikahan itu diatur untuk meredam rumor tentang seksualitas Hudson.
Dugaan lavender marriage lainnya adalah pernikahan artis Barbary Stanwyck dan Robert Taylor, pernikahan Rudolph Valentino dan Jean Acker, serta pernikahan Judy Garland dan Vincent Minnelli.
Apakah Lavender Marriage Masih Relevan Hingga Saat Ini?
Meski sebagian orang telah menerima LGBTQ+, masih lebih banyak lingkungan yang menentangnya baik karena alasan norma masyarakat maupun agama.
Keterbukaan pada LGBTQ+ bisa menjadi penghambat untuk kehidupan pribadi maupun profesional.
Karena itu lavender marriage menawarkan solusi untuk meredam stigma dari lingkungan.
Pernikahan tersebut pada dasarnya adalah pernikahan demi kenyamanan.
Dari pernikahan tersebut memungkinkan kelompok LGBTQ+ untuk mencapai kesejahteraan dalam karier mereka.
Mereka juga tetap memiliki kehidupan pribadi tanpa harus menimbulkan kecurigaan dari publik.***