"Saya kan terapi di rumah sakit saraf di Jakarta, dokter bilang kalau pas pertama tidak ada kemajuan harus bedah otak. Sudah parno duluan, saya gimana putus asa kayaknya karier aku selesai sampai di sini, aku mikirinnya anak, karena anak aku sudah nggak punya ayah. Kalau kehilangan aku kasihan harus kuat. Kalau harus bedah otak aku nggak mau juga," ceritanya sambil menangis.
Akhirnya Nita Thalia juga melakukan terapi di Singapura.
Selama 6 bulan Nita Thalia bolak-balik Jakarta-Singapura-Jakarta.
Nita Thalia merasa harus mencari alternatif lain karena tak mau dilakukan pembedahan terhadap kepalanya.
Hal itu pun membuat dirinya kehilangan sejumlah pekerjaan.
"Waktu itu harus merelakan kontrak dengan salah satu stasiun televisi swasta. Nggak munafik ya kita juga butuh uang. Tapi, ini kan nyawa ya," jelasnya.
Dilansir dari berbagai sumber disebutkan jika saraf motorik merupakan kumpulan saraf di otak, tulang belakang, dan jaringan otot yang mengatur fungsi pergerakan otot tubuh.
Kerja saraf motorik memungkinkan tubuh seseorang untuk melakukan berbagai aktivitas.
Penyakit saraf motorik merupakan sekumpulan penyakit langka yang merusak jaringan saraf motorik tubuh dan membuatnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Hal ini membuat otak tidak dapat mengirim sinyal ke otot-otot tubuh, sehingga penderita penyakit saraf motorik tidak mampu menggerakkan tubuhnya.