Edisi.co.id- Jisoo BLACKPINK baru-baru ini membuat BLINK (sebutan untuk fans BLACKPINK) khawatir dengan kondisi kesehatannya karena ada benjolan di lehernya.
Saat BLACKPINK sedang mengadakan konser di Dallas, Texas, Amerika Serikat pada tanggal 25-26 Oktober lalu, namun leher Jisoo tampak bengkak.
Benjolan di leher Jisoo sudah terlihat dengan jelas sejak tahun 2019 saat BLACKPINK mengadakan konser di Malaysia dan Indonesia.
Baca Juga: BoA akan Comeback setelah 2 Tahun dengan Mini Album Forgive Me
BLINK yakin bahwa leher salah satu pelantun ‘Pink Venom’ itu mengalami pembengkakan di bagian kelenjar getah beningnya.
Pembengkakan ini terjadi karena tubuh seseorang mengalami reaksi akibat infeksi virus atau bakteri, dan dapat berbahaya bagi kesehatan apabila pembengkakannya terus berlanjut dan tidak ditangani.
Namun, YG Entertainment mengatakan bahwa Jisoo baik-baik saja, ia diklaim tidak mengalami masalah kesehatan apa pun.
“Saat ini Jisoo sedang menjalankan tugasnya untuk jadwal tur dunia BLACKPINK tanpa ada masalah dan dia tidak mengalami masalah kesehatan apa pun,” kata YG Entertainment.
Tidak hanya BLINK, hal ini pun menarik perhatian seorang ahli bedah Korea Selatan yang bernama Lee Sera.
Dalam sebuah wawancara, Lee Sera yang juga merupakan wakil ketua Korean Society of Surgeons mengatakan bahwa kemungkinan besar Jisoo memiliki kista di bagian lehernya yang bengkak itu.
“Jika Anda melihat foto Jisoo, ada kemungkinan sebesar 99,99 persen dia memiliki kista epidermal,” kata Lee Sera.
“Jika Anda melihat usia, lokasi, dan bentuknya, kemungkinan ini adalah kista epidermal. Kista Jisoo cukup bengkak. Limfadenitisnya tipis dan tidak jelas. Kista epidermis sering tumbuh dengan cara seperti ini,” lanjutnya.
Saat ditanya apakah kista tersebut ganas atau tidak, Lee Sera menjawab, “Ini kista jinak berukuran kecil. Jisoo memiliki kista jinak yang lunak. Ciri terpenting dari kista ganas adalah keras dan bergelombang. Sebagian kista jinak biasanya lunak, halus, dan bentuknya bagus.”
Lee Sera kemudian menyarankan Jisoo untuk segera memeriksakan diri ke dokter dan menjalani biopsi (pengambilan jaringan tubuh untuk diperiksa di laboratorium), bahkan jika gejala kistanya sedang tidak muncul.