Edisi.co.id - Terlalu banyak merek mobil buatan China memaksa Skoda berniat untuk tarik diri dari bisnis otomotif di China.
Langkah tersebut diambil mengingat semakin ketatnya persaingan yang terjadi di pasar, terbukti dengan menurunnya angka penjualan.
Baca Juga: Viral! Perusak Masjid di Magelang Ditangkap
Skoda mencatat penurunan penjualan sebesar 13 persen pada tahun 2021, dan selama sembilan bulan pertama tahun ini, penjualan Skoda menurun sebesar 31 persen.
Menurut CEO Skoda, Klaus Zellmer berkata,
Baca Juga: Pengamat Otomotif Mendukung Wacana Konversi Mesin Motor Listrik
"Jika kita ingin memfokuskan upaya kita, lebih baik melihat skenario saat ini dan kemudian membuat keputusan,'' tutur Klaus.
Salah satu opsi yang tersedia adalah mengakhiri operasi perakitan lokal dan membatasi penawaran hanya untuk model impor.
Baca Juga: Lagu Bali Care Bebek Ternyata Makin Viral, Kini Ada Versi Bahasa Thailand
Jika Skoda ingin keluar langsung dari pasar otomotif China, dana yang tersedia akan disalurkan ke pasar lain di dunia.
Misalnya, pasar Vietnam memiliki potensi penjualan 40.000 unit per tahun.
Inilah alasan Skoda mencari peluang untuk membuka pabrik baru di negara tersebut, di mana operasi CKD diharapkan akan dimulai pada 2024.***