“Semua akan dilakukan untuk mendatangkan daya tarik bagi Makam Sukowati,” terang Winardi. Kepala Desa Pengkol, Haryono, mengatakan konsep wisata religi tersebut tak lepas dari sejarah Pangeran Sukowati sebagai pendiri Sragen.
Ia menilai saat ini sejarah tersebut sudah mulai kabur. “Kegiatan ziarah ke Makam Sukowati cukup ramai pada Jumat Pon dan Jumat Legi. Apalagi kalau mendekati pemilihan, baik pilkades, pemilihan bupati, pasti penuh. Kemudian konsep edukasi yang ditawarkan adalah pengolahan sampah terpadu yang dikembangkan dari dana desa,” terang Haryono.
Ia mengatakan pembiayaan dalam acara Grebeg Sukowati dilakukan secara mandiri melalui iuran berbagai lapisan masyarakat, perangkat desa, dan lain-lain.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Sragen, Untung Wibowo Sukowati, juga mengapresiasi acara tersebut. Ia mengatakan tantangan selanjutnya adalah lebih inovatif dan kreatif.