Percepat Arus Barang, Berantin Terapkan Karantina Pre-Border

photo author
- Jumat, 20 Oktober 2023 | 21:08 WIB
Sahat M Panggabean Kepala Badan Karantina Indonesia saat Memberikan Keterangan Pers
Sahat M Panggabean Kepala Badan Karantina Indonesia saat Memberikan Keterangan Pers

Edisi.co.id - Badan Karantina Indonesia (Barantin) menyiapkan layanan karantina dengan basis manajemen pre-border.

Hal ini disampaikan Sahat M Panggabean, Kepala Barantin saat bertemu dengan perwakilan negara mitra dagang, kementerian dan lembaga terkait pada hari Jumat (20/10) di Jakarta.

“Penerapan layanan dengan manejemen pre-order ini sesuai dengan laju perdagangan bebas, kemajuan teknologi digital dan perluasan konektivitas. Dan penerapan layanan   karantina seperti ini telah dilakukan di negara yang sudah maju,” tutur Sahat.

Ia menjelaskan yang dimaksud dengan manajemen pre-border adalah tindakan mitigasi risiko dilakukan di negara asal sehingga dapat lebih efisien dan mempercepat arus ekspor dan impor. Selain itu, tambahnya dalam konteks manajemen pre-border ini, diterapkan pertukaran data seperti e-certification, prior-notice, regristasi laboratorium dan lainnya. 

Baca Juga: Sekolah Export Nasional Gelar Seminar Campus Go Export

“Dengan percepatan ini diharapkan dapat menekan biaya dan waktu pada proses bisnis layanan karantina di border, yang pada akhirnya dapat berdampak pada meningkatkan daya saing,” jelas Sahat.

Sebagai informasi, pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 45 Tahun 2023 tentang Badan Karantina Indonesia telah mengintegrasikan karantina pertanian, ikan dan konservasi sumber daya alam yang semula berada di bawah sejumlah kementerian menjadi satu lembaga yang langsung bertanggung jawab pada Presiden RI. Peleburan ini ditujukan untuk mempercepat proses ekspor-impor sekaligus memperkuat posisi lembaga dalam negosiasi karantina lintas negara.

Badan karantina yang mandiri atau tidak berada dibawah Kementerian merupakan praktik yang lazim di sejumlah negara. Kehadiran perpres ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menegakkan sistem kekarantinaan di tanah air.

“Indonesia dengan sumber daya alam hayati terbesar ke-2 setelah Brazil, diperlukan kesungguhan kita bersama dalam menjaganya. Untuk itu kami menyambut baik berdiri Badan Karantina Indonesia,” kata Arief Prasetyo Adi, Plt Menteri Pertanian yang berkesempatan hadir.

Baca Juga: Galang Donasi BAAS Dengan Strategi Penthahelix Bukti Aksi Nyata Duta Genre Jabar

Guna mempercepat arus barang juga, Barantin yang berada di pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran telah menyiapkan layanan secara digital. Penyatuan sistem layanan IQFAST dan Sisterkaroline menjadi satu sistem layanan digital yang terintegrasi. 

Hal ini tentunya diharapkan dapat berdampak pada meningkatnya daya saing produk pertanian dan perikanan dengan menurunkan biaya logistik. Selain memberi kemudahan bagi pelaku usaha, layanan karantina ini dapat mewujudkan sistem biosekuriti nasional. 

“Saya berharap penerapan layanan kami ini dapat memberikan kontribusi yang besar dari sektor pertanian dan perikanan terhadap perekonomian kita,” pungkas Sahat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ilham Dharmawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X