PERSIS: Jadikan Pemilu Sarana Perekat Perbedaan dan Memperkokoh Persatuan Bangsa

photo author
- Jumat, 17 November 2023 | 14:26 WIB
Ketua Umum Persatuan Islam (PERSIS) Dr. Jeje Zaenudin: Tema Muktamar PERSIS ke 16 Transformasikan Gagasan untuk Kemaslahatan Umat Islam dan Indonesia - Foto: Henry Lukmanul Hakim
Ketua Umum Persatuan Islam (PERSIS) Dr. Jeje Zaenudin: Tema Muktamar PERSIS ke 16 Transformasikan Gagasan untuk Kemaslahatan Umat Islam dan Indonesia - Foto: Henry Lukmanul Hakim

Edisi.co.id, Jakarta - Pimpinan Pusat Persatuan Islam mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar menjadikan ajang pemilu ini sebagai momentum memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Pemilhan Umum (pemilu), sedianya memiliki fungsi perekat perbedaan pilihan politik di tengah masyarakat yang berbeda-beda, suku dan agama atau multikultural.

Pemilu adalah salah satu mekanisme dan proses suksesi kepemimpinan nasional yang diterapkan di banyak negara yang menganut sistem musyawarah dan demokrasi.

Baca Juga: KCIC Sebut 76 Persen Penumpang Gunakan Kereta Cepat Whoosh untuk Liburan dan Bisnis, Berikut Ini Pemaparannya

“Indonesia adalah termasuk salahsatu yang menjalankan system musyawarah atau demokrasi,” hal ini dikatakan Ketua Umum PP Persatuan Islam (Persis) Ustaz Dr Jeje Zaenudin ketika dimintai keterangannya, Jumat (17/11/2023).

Ia menilai, dalam pemilu persaingan antar kandidat atau calon-calon pemimpin yang akan dipilih adalah suatu hal yang biasa.

“Karena itu, dampak hajatan pemilu sering menimbulkan ekses perselisihan bahkan perpecahan antar pendukung para kandidat,” ucapnya.

Baca Juga: Ustaz Dr Idrus Sebut Musda VII Persis Jakarta Utara Sebagai Momentum Memperkuat Posisi Jamiyyah Persis Sebagai Pilar Pokok Ummat dan Bangsa

Untuk menghindari atau meminimalisir perpecahan masyarakat akibat perbedaan pilihan, Ustaz Jeje menyarankan, maka sejatinya, pemilu harus dibarengi dengan edukasi politik bagi masyarakat.

“Hajatan pemilu nasional harus menjadi sarana menyatukan kesadaran hidup berbangsa dan bernegara,” tambah Ustaz Jeje.

Dalam pemilu nanti masyarakat tidak mungkin dan tidak boleh dipaksa untuk menyatukan pilihan kepada salah satu calon pemimpin.

Baca Juga: Relawan Amin 2024 Regional Sumatera Tak Gentar Hadapi Pilpress dan Pileg

“Tetapi masyarakat mesti disatukan persepsinya tentang tujuan dan cita-cita dari kehidupan berbangsa dan bernegara secara benar sesuai dengan falsafah dan ideologi negara yang telah disepakati oleh para pendiri negeri ini,” paparnya.

Pilihan pemimpin sangat boleh berbeda-beda. Tetapi semua calon pemimpin yang dipilih tentu saja wajib bersatu dan sama dalam tujuan dan cita cita memajukan kehidupan bangsa sesuai dengan ideologi negara yang berbasis nilai-nilai agama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henry Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X