Edisi.co.id - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat meminta warga untuk meningkatkan pengawasan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Mandiri untuk mengantisipasi tren meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari menuturkan, pengawasan Jumantik Mandiri bisa dilakukan dengan mengoptimalkan gerakan satu rumah satu kader Jumantik (G1R1J).
Baca Juga: Kiky Saputri Berharap Bisa Hamil Lagi, Meski Satu Ovariumnya Terpaksa Diangkat selagi Keguguran
Menurutnya, kasus DBD di Jakarta Barat mengalami peningkatan. Dari data yang ada menyebutkan, pada Januari - 5 Maret 2024 tercatat sebanyak 347 kasus. Dan jumlahnya terus bertambah hingga sebanyak 628 kasus hingga 21 Maret 2024.
“Mayoritas kasus DBD dialami kelompok usia 20-45 tahun,” ujar Erizon, Rabu (27/3).
Baca Juga: 218 KPM di Tebet Timur Diberikan Bantuan Pangan Beras
Dikatakan Erizon, ratusan kasus DBD tersebut tersebar di delapan kecamatan di Jakarta Barat. Kasus terbanyak berada di Kecamatan Cengkareng, Kembangan, dan Kalideres.
“Karenanya untuk mencegah DBD, kami meminta masyarakat mengambil langkah penting yakni meningkatkan pengawasan Jumantik Mandiri dan optimalisasi G1R1J,” tandasnya.
Baca Juga: Peserta Mudik Gratis Jalani Verifikasi di Kantor Sudinhub Jakbar
Dia menambahkan, saat ini Sudin Kesehatan Jakarta Barat bersama pihak kelurahan dan kecamatan juga terus menggencarkan gerebek Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mengantisipasi merebaknya kasus DBD.***
Artikel Terkait
Kiky Saputri Berharap Bisa Hamil Lagi, Meski Satu Ovariumnya Terpaksa Diangkat selagi Keguguran
Ferry Maryadi Akui Berkali-kali Puber dan Jatuh Cinta bersama Wanita Lain, Untung Tak Kelewat Batas
Peserta Mudik Gratis Jalani Verifikasi di Kantor Sudinhub Jakbar