Kepala BKKBN Jawa Barat, Fajar Supriadi Ingatkan 105 Penyuluh KB Cirebon Akan Hal Ini

photo author
- Rabu, 3 April 2024 | 22:09 WIB
105 Penyuluh KB dapat wejangan dari Kepala BKKBN Jawa Barat
105 Penyuluh KB dapat wejangan dari Kepala BKKBN Jawa Barat

Edisi.co.id-Kepala BKKBN Jawa Barat Fajar Supriyadi sentosa gelar silaturahmi bersama 105 penyuluh KB Cirebon, Rabu 3 April 2024.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas PPKBP3A Kab. Cirebon, Eni Suhaeni beserta jajaran seperti Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Ketua Tim Kerja Hubalila, Advokasi KIE dan Kehumasan ya g sedang menjajaki kemungkinan Kabupaten Cirebon untuk menjadi calon tuan rumah Harganas Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2024.

Mereka hadir sekaligus meninjau lokasi yang representatif untuk gelaran Harganas, yaitu di Stadion Ranggajati yang berada di komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Cirebon.

Baca Juga: Dihadapan Ratusan Warga Kadanghaur Indramayu, Netty Prasetyani dan Fajar Supriadi Sosialisasikan Program Kemenkes RI Tentang Pencegahan Stunting

Fazar Supriadi Sentosa dalam sambutannya berpesan kepada 105 Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Se-Kabupaten Cirebon akan tugas pokok dan fungsi PKB di lapangan, khususnya terkait pencatatan dan pelaporan.

"Pencatatan dan pelaporan kita itu masih belum maksimal. Misalnya saja Elsimil, laporan pendampingannya masih belum mencapai 40%. Baru 37%. Padahal semua datanya ada di lapangan apakah itu di KUA atau di kewilayahan untuk didata melalui TPK. Kalau yang menikah itu 100, maka yang dilaporkan jangan 33, tapi 100. Ketika data yang masuk hanya 33, artinya sebagian lagi tidak dilaporkan," ucap Fazar

Fazar mewanti-wanti agar para Penyuluh KB turun langsung memastikan para Tim Pendamping Keluarga melakukan tupoksinya, serta melaporkan secara optimal hasil pendampingannya.

"Itu baru mengenai Elsimil, laporan yang lainnya juga masih rendah. PPKS misalnya, baru 16%. Padahal letaknya di kecamatan. Kemudian laporan faskes, masih belum 100%," tambahnya. 

Dirinya mengingatkan kembali para penyuluh untuk senantiasa menjalin kolaborasi yang baik dengan para mitra yang ada di lini lapangan. Agar ketika membutuhkan data terkait pencatatan dan pelaporan, bisa optimal. 

Dalam kesempatan itu pula Fazar juga mengulas terkait peran utama BKKBN dalam pencegahan stunting. 

Mulai dari memberikan pelayanannya KB Pascapersalinan, yang saat ini baru mencapai 38%, mencegah kehamilan tidak diinginkan melalui pelayanan KB, Pasangan Usia Subur (PUS) memperoleh pemeriksaan kesehatan, termasuk Elsimil, keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan, remaja putri memperoleh pemeriksaan anemia, sampai dengan PUS yang menerima pendampingan kespro dan edukasi gizi, sejak 3 bulan sebelum menikah.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X