Bertepatan Hari Bumi 2024, Sinergi Foundation Mulai Rancang Program Green Kurban

photo author
- Kamis, 25 April 2024 | 15:07 WIB
Bertepatan Hari Bumi 2024, Sinergi Foundation Mulai Rancang Program Green Kurban
Bertepatan Hari Bumi 2024, Sinergi Foundation Mulai Rancang Program Green Kurban

Edisi.co.id - Momentum Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2024, dimanfaatkan oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Sinergi Foundation untuk menyiapkan program Idul Adha yang mengusung kebermanfaatan luas. Kebermanfaatan luas itu bukan hanya pada masyarakat, tapi juga terhadap lingkungan.

Oleh karenanya, di momentum Hari Bumi tersebut Sinergi Foundation berencana melanjutkan program Idul Adha yang berorientasi pada masyarakat dan alam yang telah dilaksanakan sejak 2013. Dimana konsep tersebut dinamai dengan Green Kurban.

Green Kurban ini bagian dari inovasi program kurban sekaligus dengan gerakan penghijauan. Tujuannya tak lain bagian dari pada ikhtiar turun tangan dalam gerakan pelestarian lingkungan.

"Setiap satu hewan yang dikurbankan, turut ditanam satu pohon. Tujuannya, ya, kita ingin pelaksanaan salah satu syariat Islam ini (kurban) punya dampak juga pada pelestarian lingkungan," papar Direktur LAZ Sinergi Foundation, Waeli Mohdan, Kamis (25/4) di kantornya, Jl. HOS Tjokroaminoto nomor 143.

Baca Juga: Tak Jadi Gunakan Sistem Komandante, Caleg PDI-P Peraih Suara Terbanyak Bisa Dilantik

Selain menyertakan gerakan penanaman pohon, Green Kurban juga berupaya setiap prosesinya memperhatikan aspek lingkungan. Salah satunya dalam pendistribusian daging kurban yang meminimalisir penggunaan plastik.

"Ya, kita juga bukan sekadar menanam pohon setiap satu ekornya, tapi juga dalam pendistribusiannya nanti, sebisa mungkin meminimalisir penggunaan plastik yang faktanya, kan, sulit terurai," lanjut Waeli.

Jenis Pohon

Dari jenis pohon yang ditanam, mulanya berjenis pohon yang berbuah. Alasan di baliknya, agar masyarakat sekitar lokasi penanaman turut merasakan dampak ekonomi. 

Namun di tahun berikutnya jenis pohon yang ditanam memiliki niatan untuk memperbaiki lahan kritis. Di mana beresiko berbagai bencana alam seperti kekeringan, banjir, atau longsor.

"Awalnya jenis pohon produktif seperti nangka, jambu bangkok, durian. Tapi tahun berikutnya bibit bambu agar diharapkan bisa memperbaiki lahan kritis," papar ketua Green Kurban Sinergi Foundation, Sudisto saat dihubungi WhatsApp, Rabu (25/4).

Sementara untuk pelaksanaan Green Kurban tahun lalu, jenis pohon yang ditanam berorientasi untuk merehabilitasi lahan kritis di pesisir pantai. Alhasil pohon yang ditanam berupa cemara udang dan mangrove.

Baca Juga: Kapolres Kepulauan Seribu Hadiri Penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Kementerian Pertanian dan Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk Jaga Ket

"Lalu hingga 2023, Green Kurban menanam cemara udang dan mangrove yang berfungsi sebagai rehabilitasi lahan kritis di pesisir, serta menahan abrasi dan tsunam," terang pria yang karib disapa Disto ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ilham Dharmawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X