Awalnya tak Mau Nyalon Bupati Nganjuk di Pilkada 2024, Gus Ibin Akhirnya dapat Restu Sang Bunda Maju

photo author
- Sabtu, 20 Juli 2024 | 15:23 WIB
Gus Ibin saat menerima kunjungan CEO Promedia
Gus Ibin saat menerima kunjungan CEO Promedia

Edisi.co.id-Gus Muhammad Muhibbin Nur sosok pemuda asal Nganjuk, yang siap bertarung dalam Pilkada 2024.

Terlahir dari keluarga pesantren membuat Gus Ibin panggilan akrabnya, banyak mendapatkan ilmu agama yang kuat.

Hingga dirinya beranjak dewasa pun, masih diminta membangun Pondok Pesantrennya. Sehingga sebagian besar kehidupannya yakni dengan mengajar para santri.

Baca Juga: Mantan Wartawan Jadi Politisi, Sugiri Sancoko Bupati Ponorogo Siap Gandeng Promedia Gelar Pelatihan Jurnalisme Berkualitas

Gus Ibin merupakan putra ke 4 dari KH Muhammad Nur dan Ibu Nyai H Maulidiyyatul Ummayyah selaku pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Al-Mardliyah Mojosari, Loceret, Nganjuk.

Ponpes Mojosari ini merupakan salah satu Pondok Pesantren tertua di Nganjuk, banyak tokoh-tokoh ulama yang pernah ‘Nyantri’ di sini.

Hal ini membuat dirinya dan keluarga fokus dalam mensyiarkan nilai-nilai agama, dan jauh dari urusan politik.

Dari dasar tersebut Gus Ibin memberikan alasan dirinya maju dalam Pilkada Serentak 2024 ini, ia menerangkan bahwa memutuskan maju dalam Pilkada 2024 ini dari 3 bulan yang lalu.

“3 bulan lalu saya tidak berfikiran dan akan mencalonkan diri sebagai calon bupati Nganjuk,” ujarnya saat diskusi dengan CEO Promedia Teknologi Indonesia Agus Sulistriyono dan Direktur SketsaNusantara.id di rumah pemenangannya, di Loceret, Nganjuk, Kamis 18 Juli 2024.

Pria kelahiran 1984 ini menyampaikan, para kyai melalui Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) ada diskusi bahwa calon bupati Nganjuk harus dari kalangan sendiri.

“Dari diskusi para kyai bahwa calon bupati yang didukung harus dari Pondok Pesantren Mojosari, bukan saya ya tapi masih dari Pondok kami,” imbuhnya.

Setelah ada obrolan tersebut, ada perwakilan yang datang ke pondok pesantren untuk membahas hal tersebut.

“Pembahasan tersebut diserahkan kepada ibu kami, karena banyak saudara-saudara kami di sini,” tuturnya.

Alumni D3 Agribisnis Universitas Brawijaya ini menyampaikan, pihak PCNU menunggu sekitar 2 Minggu dan akhirnya ibu merestui.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X