Kemampuan bahasa Arab, lanjut Ustaz Khoiruddin, harus dimiliki santri. Mengingat aktivktas keseharian santri adalah belajar Islam.
“Orang Islam harus paham bahasa Arab. Paling tidak dia paham apa yang dibaca saat shalat, mengerti doa yang dibaca,” jelas Ustaz Khoiruddin.
Ustaz Khoiruddin menegaskan, mempelajari dan memahami bahasa Arab bagian dari berislam. “Bahasa Arab itu kan bahasa Nabi. Bahasa Tuhan, bahasa Quran. Bahasa Arab adalah sebagian dari agama. Bagaimana bisa mempelajari Islam wong bahasa Arab saja tidak bisa,” ujar Ustaz Khoiruddin.
Menurut Ustaz Khoiruddin, setiap santri yang bertugas menjadi khatib Jumat dibekali dengan materi khotbah, dilatih intonasi serta mimik wajah. Santri betul-betul dilatih public speaking.
“Materi khotbah berbahasa Arab kami siapkan. Materinya sederhana dan mudah dipahami santri,” kata Ustaz Khoiruddin mengakhiri.*
Artikel Terkait
Jelang Tahun Ajaran Baru, Pesantren Nuu Waar Seleksi Calon Santri
Terapkan Metode Baru, KH Fadzlan Garamatan Uji Hafalan Quran Santri Nuu Waar
Pejabat Gubernur Papua Barat Buka Study Motivation Training Ponpes Nuu Waar
KH Fadzlan Garamatan Inspektur Upacara HUT ke-79 RI di Ponpes Nuu Waar AFKN
Selain Dikirim ke Palestina, Pesantren Nuu Waar AFKN Bagikan Ubi kepada 2000 Warga Bekasi
Jumat Berkah, Ponpes Nuu Waar AFKN Dapat Kiriman Sapi dari H. Tony Uloli