Edisi.co.id - Sejak Selasa, 3 Desember 2024, hingga hari ini, Rabu, 4 Desember 2024, beredar potongan video viral yang memperlihatkan tindakan kontroversial Gus Miftah, yang dibandingkan dengan pidato Presiden RI, Prabowo Subianto. Miftah Maulana Habiburrahman, yang dikenal sebagai Gus Miftah dan menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, menjadi sorotan publik.
Kali ini, ucapan Gus Miftah yang terlontar dalam sebuah acara pengajian dianggap merendahkan seorang pedagang es teh, sehingga menuai kritik luas di media sosial. Potongan video tersebut memicu berbagai reaksi, dengan banyak pihak mempertanyakan etika dan kesantunan seorang tokoh publik dalam menyampaikan pesan di hadapan masyarakat.
Insiden tersebut tidak hanya memancing reaksi keras dari publik tetapi juga memunculkan pertanyaan tentang sejauh mana Presiden Prabowo Subianto akan mengambil langkah tegas terhadap anak buahnya yang melanggar norma kesopanan dan penghormatan terhadap rakyat kecil.
Dalam sebuah acara di Magelang, Gus Miftah melontarkan candaan yang dianggap menghina seorang pedagang es teh bernama Sunhaji. Ucapan seperti "Ya, sana jual gob**k" dinilai publik sebagai bentuk penghinaan yang tidak pantas, terutama dari seorang pejabat yang bertugas menjaga kerukunan dan moderasi beragama.
Setelah insiden itu viral, Gus Miftah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Ia juga mendatangi Sunhaji untuk meminta maaf secara langsung, mengaku bahwa ucapannya adalah guyonan yang disalahartikan. Namun, permintaan maaf ini tidak menghentikan kritik publik yang terus menyerang perilakunya.
"Saya introspeksi diri untuk lebih berhati-hati berbicara di depan masyarakat," ujar Gus Miftah dalam pernyataan resminya. Meski demikian, publik tetap mempertanyakan integritasnya sebagai Utusan Khusus Presiden.
Baca Juga: Penerimaan Mahasiswa Baru di 58 PTKIN Dibuka Serentak, Ini Jadwalnya
Reaksi Tegas Gerindra dan Presiden Prabowo
Partai Gerindra, melalui akun resmi Instagram-nya, memberikan teguran keras kepada Gus Miftah. Dalam unggahan tersebut, partai yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto ini meminta Gus Miftah segera meminta maaf kepada pedagang yang dihina.
Presiden Prabowo sendiri turut menegaskan posisinya yang sangat menghormati pedagang kecil. Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan, "Saya sangat hormat sama pedagang kaki lima, tukang ojol, dan tukang bakso. Mereka mulia, mereka jujur, mereka halal."
Pidato ini menunjukkan bahwa tindakan Gus Miftah bertentangan dengan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh Presiden. Hal ini memunculkan spekulasi apakah Prabowo akan mengambil langkah lebih tegas dengan mencopot jabatan Gus Miftah.
Dilema Presiden Prabowo: Menegakkan Disiplin atau Menjaga Stabilitas?
Sebagai seorang pemimpin yang dikenal dengan julukan Macan Asia, Prabowo Subianto diharapkan menunjukkan ketegasan dalam menegakkan disiplin di lingkaran pemerintahannya. Namun, keputusan untuk memecat Gus Miftah tidaklah sederhana. Ada pertimbangan politik dan hubungan personal yang mungkin menjadi faktor penentu.
Di satu sisi, tindakan tegas akan memperkuat citra Prabowo sebagai pemimpin yang tidak mentolerir pelanggaran etika oleh pejabatnya. Di sisi lain, keputusan ini bisa memunculkan polemik baru, mengingat posisi Gus Miftah sebagai tokoh agama yang memiliki pengikut luas.
Artikel Terkait
Klarifikasi Masalah Gus Miftah Dengan Lesti Kejora Dan Rizky Billar
Berhubungan Dengan Fuji Terhalang Restu Dari Keluarga , Thariq Halilintar Konsultasi Kepada Gus Miftah
Gus Miftah Bilang Begini, Dituding Tak Mampu Bayar Biaya Rumah Sakit
Momen Gus Miftah Selfie Bertiga Bareng Prabowo dan Jokowi
Prabowo Hadir Milad Ponpes Ora Aji, Gus Miftah Berikan Lagu: Wis Wayahe
Gagal Paham dan Asbun, Gus Miftah Diminta Baca Edaran Pengeras Suara Sebelum Ceramah