KPIPA Gelar Webinar Bertajuk Mengapa Gaza yang Dihancurkan?

photo author
- Minggu, 15 Desember 2024 | 08:16 WIB
Sekretaris Jendral KPIPA, Lissa Malike
Sekretaris Jendral KPIPA, Lissa Malike

Edisi.co.id, Jakarta - Gaza diketahui memiliki cadangan gas alam yang melimpah. Dikutip dari Sindonews, Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh UNCTAD, wilayah Palestina yang diduduki (oPt) memiliki cadangan gas alam sekitar 122 triliun kaki kubik dan minyak sekitar 1,7 miliar barel. Proyek yang dikenal sebagai Gaza Marine ini pun dipastikan dapat menjadi sumber energi dunia. Inilah yang menjadi incaran Israel hingga berupaya menaklukkan Gaza.

Hal ini terungkap dalam webinar bertajuk "Mengapa Gaza yang Dihancurkan?" Kegiatan yang diselenggarakan oleh Koalisi Perempuan Indonesia Peduli Al-Aqsa (KPIPA) berlangsung secara daring pada Sabtu (14/12). Diikuti oleh lebih dari 100 peserta, kajian kali ini menampilkan Direktur Keuangan dan Operasional Adara Relief Internasional, Indah Kurniati, sebagai narasumber.

Sekretaris Jendral KPIPA, Lissa Malike, mengatakan bahwa webinar kali ini merupakan seri ke-15 dari rangkaian kajian Kepalestinaan.

Baca Juga: Jelang Masa Libur Sekolah, Penumpang Whoosh Capai 23 Ribu di Akhir Pekan

"Sudah 3 tahun kajian kepalestinaan kita lalksanakan. Hari ini adalah seri ke-15. Semoga Allah memberi kita konsistensi untuk menyebarkan kabar kondisi Palestina dan Baitul Maqdis, terutama Gaza," ujar Lissa.

Lissa juga mengungkapkan, hari ini memasuki hari ke 433 agresi Israel ke wilayah Palestina. Korban terus berjatuhan hingga mencapai 44.835 syahid pada (12/12), 11.946 di antaranya adalah perempuan.

"Kantor-kantor berita terus mengabarkan kehancuran infrastruktur. Saluran air, jaringan pembuangan limbah, bahkan 2jt km jalan di Gaza telah hancur. Nelayan tidak diizinkan berlayar sehingga 5 ribu nelayan kehilangan mata pencarian. Di sisi lain, 11 ribu tenaga kesehatan telah syahid. Ini terus berlanjut entah sampai kapan," katanya.

Baca Juga: WNA Australia Klaim Beli Tanah 1,1 Hektar dan Miliki Bisnis di Kuta Bali

Lissa juga mengatakan jika Zionis sudah sejak lama mendisain apa yang mereka namakan Israel Raya dengan wilayah yang membentang dari Sungai Mesir hingga Efrat. Konsep ini diinisiasi oleh pendiri Zionis, Theodore Herz. Israel Raya mencakup Palestina, Libanon Selatan hingga Sidon dan Sungai Litani, Dataran Tinggi Golan Suriah, Dataran Hauran, dan Deraa, Jalur Kereta Api Hejaz dari Deraa hingga Amman, Yordania, serta Teluk Aqaba.

"Namun, aksi Tufanul Aqsa berhasil menggagalkan rencana tersebut. Semua yang terjadi adalah skenario Allah meskipun kita melihat begitu besar kehancuran. Allah jadikan berkah Tufanul Aqsa menjadi kesadaran kaum muslimin untuk bangkit. Orang-orang di seluruh penjuru dunia pun terbuka mata dan hatinya untuk memperhatikan Palestina. Para pejuang di negeri Islam bangkit dan banyak orang yang masuk Islam," imbuhnya.

Karena itu, ia mengajak untuk terus melakukan edukasi ke masyarakat. Selain itu, bantuan dana dan doa terus dikirimkan.

"Selama kita tulus mendoakan saudara-saudara di Palestina, pasti Allah kabulkan," ucap Lissa.

Baca Juga: Kepercayaan Publik Tinggi, Dompet Dhuafa Borong Tujuh Penghargaan Indonesia Fundraising Award 2024

Senada dengan itu, Direktur Utama Adara Relief Internasional, Maryam Rachmayani, mengajak peserta untuk selalu bersama negeri Syam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henri Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X