Edisi.co.id – Berawal dari pengalaman pribadi yang kurang menyenangkan, Aprill Soeharto berhasil mengubah cemoohan tentang ‘sepatu jelek dan jebol’ yang diterimanya saat SMP menjadi motivasi untuk mendirikan Arta Louwee, sebuah brand sepatu yang kini sukses menembus pasar internasional. Keberhasilan usaha ini pun tak lepas dari dukungan program akselerasi bisnis BRI, yang membantu meningkatkan eksposur produk alas kaki lokal ke pasar global.
Seperti diketahui, BRI telah sukses menyelenggarakan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang resmi ditutup pada Minggu, 2 Februari 2025. Melalui inisiatif strategis ini, BRI terus berkomitmen untuk mendorong semakin banyak UMKM binaan yang naik kelas dan berhasil menjangkau pasar internasional. Acara yang berlangsung pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City tersebut sukses dihadiri oleh lebih dari 69 ribu pengunjung, mencatatkan transaksi lebih dari Rp40 miliar dan berhasil merealisasikan kontrak ekspor mencapai USD 90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.
Sebagai salah satu 1.000 UMKM terplih yang unjuk gigi di gelaran BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang berlangsung di ICE BSD City, perempuan asal Malang, Jawa Timur ini menuturkan bahwa sepatu custom produksi Arta Louwee menawarkan keunggulan dari segi kenyamanan Selain memiliki struktur yang kukuh, sepatu ini juga dapat disesuaikan dengan bentuk kaki pemakainya.
Baca Juga: Inilah Pesan Presiden Prabowo untuk Peserta HPN 2025 di Kalimantan Selatan
Menurutnya, inovasi tersebut hadir untuk memberikan solusi atas permasalahan ukuran sepatu ready-to-wear yang sering kali kurang pas di kaki, sehingga sulit mendukung aktivitas sehari-hari dengan optimal.
Keunggulan ini akhirnya membawa Arta Louwee menembus pasar global, bahkan pesanan yang datang tak jarang berasal dari berbagai negara, seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Hong Kong, Arab Saudi, Turki, Oman, hingga Amerika Serikat.
Seiring dengan capaian ekspornya, Aprill juga ingin memastikan bahwa bisnisnya memiliki dampak yang lebih luas bagi masyarakat. Oleh karena itu, ia turut membawa misi sosial dalam perjalanannya.
Filosofi ini juga tercermin dalam nama Arta Louwee, yang dibaca ‘arta luwih’ dalam bahasa Jawa dan berarti ‘harta lebih’. Makna ini mencerminkan komitmen brand dalam memberdayakan tenaga kerja lokal dan meningkatkan kesejahteraan mereka dengan memberikan penghasilan lebih.
“Kami juga berharap, masyarakat bisa membelanjakan harta lebihnya untuk produk-produk UMKM lokal yang tak kalah saing dengan produk luar,” tutur Aprill.
Namun, perjalanan Aprill dalam membangun Arta Louwee tidaklah mudah. Sebelum berhasil mengantongi omzet hingga Rp90 juta per bulan seperti sekarang, ia harus menghadapi berbagai tantangan dan kegagalan. Wajar saja, bisnis yang dijalankannya benar-benar dimulai dari nol. Bagi Aprill, setiap kegagalan adalah tantangan yang harus dihadapi. Ia pun terus belajar untuk mengembangkan produk dan memasarkannya dengan lebih efektif.
“Dulu ilmu (marketing) saya masih minim. Saya asal saja upload foto sesering mungkin di Instagram, bahkan hingga 30 postingan, agar bisa menjangkau pasar lebih luas. Namun, rupanya, teknik itu tidak tepat,” ujar Aprill.
Baca Juga: Melalui Kowar-Kowar, Aktivist Preneur KNPI Kenalkan Visi Misi Tokoh Pemuda Jabar Bergerak Kota Depok
Menyadari pentingnya strategi pemasaran yang lebih terarah, Aprill memutuskan untuk aktif mengikuti berbagai program pelatihan, salah satunya adalah Pengusaha Muda BRILiaN (PMB), sebuah program intensif dari BRI yang dirancang untuk membantu UMKM meningkatkan daya saing dan memperluas pasar mereka secara lebih strategis.
Dia menyebut, di sana para peserta mendapatkan pendampingan dengan kurikulum yang disusun secara terintegrasi, disertai penyelesaian tugas-tugas sesuai bidang usahanya. Tujuannya adalah mendorong lahirnya pengusaha muda Indonesia yang berdaya saing tinggi di tingkat lokal maupun global. “PMB secara konsisten memberikan pendampingan hingga peserta mempraktikkan hasil pelatihan. Misalkan ada proses yang kurang tepat atau hasilnya yang tidak tidak sesuai, hal ini akan digali bersama dengan mentor,” jelas Aprill.
Artikel Terkait
BRI UMKM EXPO dan Microfinance Outlook 2025: Menko Airlangga Apresiasi Upaya BRI Berdayakan UMKM Indonesia
Berlangsung Hingga 2 Februari di ICE BSD, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Bawa 1000 UMKM Terbaik dan Hadirkan Hiburan Dari Musisi Ternama
BRI Microfinance Outlook 2025: Peraih Nobel Ekonomi Paul Romer sebut UMKM Butuh Ekosistem Kuat, Sejalan Dengan Inisiatif BR
Resmi Ditutup, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Gaet Lebih Dari 63 Ribu Pengunjung dan Realisasikan Business Matching Senilai USD90,6 Juta
BRI Microfinance Outlook 2025: Dukung Inisiatif Pemberdayaan BRI, Chief Economist ADB Soroti Pentingnya Digitalisasi UMKM
Program BRI Menanam, Grow dan Green di Tanjung Prepat Berau Berhasil Serap Karbon dan Dorong Ekonomi Masyarakat