Pengakuan Pendiri OCI Taman Safari Soal Dugaan Kekerasan Eks Pemain Sirkus: Ada Oknum yang Sengaja Peras Kami

Edisi.co.id - Industri hiburan Tanah Air tengah ramai menyoroti kasus dugaan kekerasan terhadap mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari.

Sebelumnya diketahui, pihak manajemen OCI Taman Safari dituding telah melakukan kekerasan terhadap para mantan pemain sirkus itu seperti menyerang hingga menyetrum mereka.

Terkait hal tersebut, pendiri OCI Taman Safari, Tony Sumampau justru mengungkap adanya oknum di balik viralnya kasus tersebut.

"Saya lihat di belakang ini semua, ada pemain (oknum) khusus yang mengatur ini semua," tutur Tony sebagaimana dilansir dari YouTube Deddy Corbuzier, pada Senin, 21 April 2025.

Tony menyoroti berbagai tudingan yang disampaikan pihak kuasa hukum eks pemain sirkus OCI Taman Safari ke Komnas HAM.

"Saya selalu melihat kata-katanya, pertama, tidak hanya menyerang atau dipukul, kedua disetrum, ketiga terakhir ada kotoran hewan," terang Tony.

"Karena ada orang yang mengatur sedemikian rupa, yang saya dengar, mereka akan mendapatkan sekian puluh persen dari hasil (tudingan) itu," lanjutnya.

Kemudian, Tony mengaku tidak berani menyebut oknum terkait yang dinilai telah menekan pihaknya dengan berbagai tuduhan.

"Saya tidak berani sebut nama, nanti salah," tegas Tony.

"Jadi semacam somasi ke pengadilan, lalu ujung-ujungnya (oknum) itu minta ganti rugi?" tanya Deddy memastikan maksud yang disampaikan Tony dalam kesempatan yang sama.

"Iya, seperti itu. Jadi ada pemain (oknum) sengaja memeras kita terus dengan berbagai macam cara, sebut ingin blow up (membuka kasus ke publik), menekan dengan berbagai cara," jawab Tony.

Selain itu, Tony mengaku tidak pernah bertemu dengan pihak pengacara eks pemain sirkus OCI Taman Safari, namun terdapat ancaman yang diterima oleh pihaknya.

"Kami tidak pernah bertemu pengacaranya (eks pemain sirkus). Tapi kami sudah sadari itu, ancaman itu ada," ungkap Tony.

"Ancaman kalau kita tidak membayar, nantinya akan di blow up, tapi kami pikir kalau blow up silakan saja," pungkasnya.***