Edisi.co.id - Presiden RI, Prabowo Subianto mengutarakan kritik tajam terhadap sejumlah oknum yang kerap meragukan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), terutama dari kalangan akademisi.
Hal itu disampaikan Prabowo saat berpidato dalam acara Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), pada Rabu, 23 April 2025.
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengungkit adanya sikap sinis dari kalangan terpelajar, bahkan ada dari oknum yang bergelar profesor.
"Kita memberi program makan bergizi. Ada yang menentang, ada yang nyinyir," tutur Prabowo.
"Dan yang nyinyir, kagetnya itu ada yang profesor nyinyir," ungkapnya.
Kemudian, orang nomor satu di Indonesia itu meminta oknum yang suka nyinyir Program MBG untuk belajar dan mencontoh sikap terpuji dari Ustaz Adi Hidayat.
Adi Hidayat yang juga hadir dalam acara tersebut juga tampak tersenyum mendengar pernyataan Prabowo tersebut.
"Tapi tidak apa-apalah, biar nanti profesor belajar dari Ustaz Adi Hidayat," terangnya.
Prabowo mengungkap kecurigaannya terhadap oknum itu tentang anak-anak Indonesia yang kini terbantu dalam Program MBG.
"Jangan-jangan dia profesornya di ruangan, tidak tahu belajarnya apa, tapi di ruangan," tutur Prabowo.
"Kita mau yakinkan tidak ada anak Indonesia yang lapar," tegasnya.
Prabowo menuturkan, Program MBG itu bertujuan untuk memastikan setiap anak Indonesia tumbuh dengan sehat dan kuat.
"Kita mau yakinkan tidak ada anak Indonesia yang tidak tumbuh badannya karena kurang gizi. Yang jumlahnya itu cukup banyak. 25 persen dari 4 anak Indonesia, 1 kurang gizi," tandasnya.***
Artikel Terkait
Paula Verhoeven Bongkar Pria yang Diduga Selingkuhannya Pernah Dizinkan Baim Wong Tinggal Serumah
Pilu Paula Verhoeven Merasa Terus Disudutkan usai Dituding Selingkuh, Sebut Anaknya yang Jadi Korban
Polisi Benarkan Aktor FA yang Ditangkap karena Narkoba Adalah Fachri Albar, Ini Kronologinya
Prabowo Izinkan Negara Lain yang Butuh Beras dari RI: Jangan Cari Untung, Kita Bukan Bangsa 'Minta-minta'
Prabowo Kaget Drone Bisa Tabur Benih 25 Hektare Sehari, Petani di Jabar Ini Pernah Keluhkan Harga Sewanya yang Tinggi