Edisi.co.id - Sedang hangat diperbincangkan terkait kasus dugaan eksploitasi eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari.
Kasus dugaan eksploitasi terhadap mantan pemain sirkus OCI itu pun menarik perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Terkini, Dedi mengungkapkan dirinya bersedia untuk membantu mencari titik terang masalah yang dihadapi para eks pemain sirkus OCI, yakni tentang identitas mereka dan keluarganya yang diduga telah lama terpisah.
Hal itu diutarakan Dedi saat melakukan mediasi antara 12 eks pemain OCI dengan Direktur Taman Safari Indonesia, Aswin Sumampau.
"Saya akan jalankan sendiri untuk mencari asal-usul (identitas). Saya akan bantu sampai cari alternatif teknologi untuk melacaknya," tegas Dedi sebagaimana dilansir dari unggahan YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, pada Kamis, 8 Mei 2025.
Kemudian, Dedi menuturkan pertemuan itu bukanlah forum hukum, melainkan pertemuan kekeluargaan.
Dalam kesempatan itu, para eks pemain sirkus pun sempat mengungkap pengalaman pahit masa kecil mereka.
Salah satu mantan pemain sirkus di OCI Taman Safari ada yang mengaku diambil paksa dari orangtua, tidak disekolahkan, dan mengalami berbagai bentuk penyiksaan selama puluhan tahun bekerja di pada tahun 1970 silam.
Dedi kemudian menanggapi dengan empati dan menyampaikan komitmennya untuk mengusut asal-usul identitas mereka.
"Berapa yang tidak tahu asal usulnya?" tanya Dedi dalam kesempatan yang sama.
"Ada 20-an orang, Pak Dedi," jawab salah satu eks pemain sirkus OCI Taman Safari.***
Artikel Terkait
Momen Haru Maxime Bouttier Minta Restu ke sang Ayah, Sehari Sebelum Meminang Luna Maya Jadi Istri
Mengintip Oleh-oleh Kisah Siswa dan Guru Student One Islamic School Melawat ke Sekolah Islam International Malaysia
IFG Gaungkan Literasi Keuangan di Hari Pendidikan Nasional 2025, Tingkatkan Wawasan Mahasiswa di 13 Universitas Ternama Indonesia
Dugaan Pengadaan Satelit di Kemhan RI Jerat 3 Tersangka, Ada Purnawirawan TNI hingga CEO Navayo
Ketegangan Meningkat Imbas Tarif Resiprokal, China dan AS Bakal Berunding di Jenewa