“Perpindahan ini memperburuk distribusi beban tenda dan menyulitkan kontrol layanan secara keseluruhan,” jelasnya.
4. Jumlah Petugas yang Tak Sebanding dengan Jumlah Jemaah
PPIH Arab Saudi telah membagi tugas layanan kepada tiga daerah kerja (daker).
Daker Bandara bertanggung jawab dalam layanan jemaah di Arafah, Daker Makkah di Muzdalifah, sedang Daker Madinah di Mina.
“Dengan jumlah tidak terlalu banyak, petugas harus berjibaku melayani lebih dari 203 ribu jemaah yang tersebar di 60 markaz di Arafah,” ucap Muchlis.
“Ini menyebabkan kesulitan dalam membantu petugas Markaz dalam mengatur penempatan secara disiplin, bahkan banyak petugas yang kelelahan,” tambahnya.
Karena masalah-masalah tersebut, akibatnya juga berdampak pada distribusi makanan.
Pasalnya, penempatan jemaah yang tidak sesuai rencana menyulitkan pihak syarikah atau markaz proses distribusi makanan dan logistik.
“Sebagian jemaah tidak mendapatkan jatah makan tepat waktu karena data distribusi di Markaz atau Syarikah tidak cocok dengan kondisi riil,” imbuhnya.
***
Artikel Terkait
Salah Satu Rangkaian Wajib Haji, Begini Sejarah Mabit Muzdalifah Usai Jemaah Haji Wukuf di Arafah
Update Haji 2025: Puncak Haji Selesai, Kemenag Tutup Penyelenggaraan Ibadah di Arafah
Soal Pengembalian Uang Calon Jemaah Haji Visa Furoda, Menag: Tergantung Organizernya
Ruben Onsu Legowo Batal Berangkat Haji karena Visa Furoda Tak Terbit: Mudah-mudahan Nanti Allah Panggil
Masjidil Haram Penuh dengan Wanita saat Puncak Haji Berlangsung di Arafah, Siapa Mereka?
Usai Ibadah Haji, Ivan Gunawan Unggah Penampilan Baru