Timwas Haji DPR, Satori Dorong Pemerintah Evaluasi Menyeluruh Kinerja dan Rekrutmen Petugas Haji

photo author
- Minggu, 15 Juni 2025 | 20:51 WIB
(Ilustrasi) Kemenag melepas Petugas Haji Indonesia ke Tanah Suci - Foto: Henri Lukmanul Hakim
(Ilustrasi) Kemenag melepas Petugas Haji Indonesia ke Tanah Suci - Foto: Henri Lukmanul Hakim

Edisi.co.id, Makkah - Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Satori, mendorong pemerintah segera mengevaluasi kinerja dan pola rekrutmen Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH).

Profesionalitas petugas haji perlu ditingkatkan melalui penerapan sistem merit dan seleksi berbasis kompetensi, terlebih jika ke depan penyelenggaraan haji diambil alih oleh Badan Pengelola (BP) Haji.

“Petugas haji kita masih ada yang mengalami kendala komunikasi saat di Arab Saudi, terutama karena keterbatasan kemampuan bahasa. Ada petugas yang tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa Arab maupun Inggris,” kata Satori di Makkah, Arab Saudi, Selasa (10/6/2025).

Baca Juga: Yusril: UU Nomor 24 Tahun 1956 dan Perjanjian Helsinki Tak Bisa Jadi Rujukan Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut

Legislator Partai NasDem itu menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap perekrutan petugas, termasuk pemberian pelatihan yang memadai sebelum mereka bertugas.

“Petugas haji harus dievaluasi. Jangan sampai komunikasi mereka terputus di lapangan hanya karena SDM yang tidak siap. Apalagi setelah Armuzna, aktivitas petugas malah cenderung menurun. Padahal, mereka seharusnya membantu memfasilitasi pengadaan makanan bagi jemaah,” kata Satori.

Sebagai mitra kerja Komisi VIII DPR, Satori mendorong BP Haji sebagai penyelenggara ibadah haji ke depan menerapkan sistem merit. Perekrutan petugas haji harus dilakukan secara lebih selektif dan berbasis kemampuan. Peningkatan kualitas SDM petugas sangat penting demi memastikan pelayanan terhadap jemaah semakin baik.

“SDM-nya harus ditingkatkan agar pelayanan kepada jemaah lebih optimal. Tahun ini kita bisa melihat, petugas di lapangan masih harus dimaksimalkan lagi dalam mendampingi jemaah, terutama di fase pasca-Armuzna,” tegasnya.

Baca Juga: Indonesia–Selandia Baru Sinergi Jaminan Produk Halal

Satori secara khusus menyoroti kurangnya pendampingan bagi jemaah saat perpindahan dari Muzdalifah menuju Mina.

“Setelah Armuzna, terutama dari Muzdalifah ke Mina, petugas kelihatan kurang aktif memberikan arahan. Banyak jemaah yang akhirnya jalan kaki tanpa difasilitasi kendaraan. Ini harus jadi perhatian ke depan,” tegasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henri Lukmanul Hakim

Sumber: partainasdem.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X