Edisi.co.id - Ketua umum PSSI Erick Thohir mengapresiasi PT Liga Indonesia Baru (LIB), yang menurutnya serius untuk membenahi liga sepak bola di Indonesia. Sejumlah kebijakan LIB dalam dua tahun terakhir menurut Erick sejalan dengan induk organisasi PSSI yang dipimpinnya.
Di sela-sela acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LIB, Senin (7/7/2025) di Jakarta Erick menyatakan, "Apresiasi untuk LIB, dalam dua tahun terakhir banyak terobosan baru di Liga. PSSI sendiri fokus Timnas Indonesia, ini seperti negara dimanapun dimana federasi fokus utamanya adalah Timnas."
"Selaku pengelola Liga sepak bola Indonesia, LIB independen, PSSI hanya punya 1 persen saham. Sejauh ini PSSI dan Liga sudah berjalan seiring, untuk mengangkat marwah sepak bola Indonesia. Diantaranya kita membuat kesepakatan kalender liga untuk tiga tahun kedepan, yang mendukung Timnas Indonesia."
Kemudian lanjut Erick, LIB dan PSSI terus dorong perbaikan, dengan menerapkan VAR tahun lalu, juga tahun ini untuk liga 2. Padahal di banyak negara liga 2 nya belum memakai VAR. Termasuk Liga Championship di Inggris dimana Oxford United bermain belum ada VAR.
"Saya juga apresiasi Liga banyak membuat perubahan dimana salah satunya kita ini sama-sama membangun sistem perwasitan. Di PSSI sudah ada Ogawa, tahun depan akan pakai wasit asing, namun tidak lebih dari 30 persen. Ini agar wasit lokal juga bisa meningkat. Sekarang kita rekrut dan komisi perwasitan," ujarnya.
Baca Juga: Sambut 10 Muharam, Pegadaian dan Masjid Al Mukarramah gelar Sunatan Massal dan Santunan
Yang terbaru lanjut Erick, Liga merekrut Takeyuki Oya yang diangkat menjadi General Manager (GM) Competition and Operation LIB. "Ini terobosan baru yang dilakukan LIB dengan merekrut orang luar dari Jepang, yang sudah berpengalaman mengurus J League (Liga Jepang) selama 16 tahun. Kehadiran Oya untuk terus memperbaiki kualitas liga kita."
"Saya percaya proses, kita beri kesempatan Oya bekerja. Jangan selalu, oh ini udah sebulan kerja, mana hasilnya? Semua itu perlu waktu. Tapi apa yang dilakukan Liga hari ini sudah baik. Apakah ada pihak-pihak individu yang happy atau tidak happy? Ya itu bagian dari demokrasi. Tetapi saya yakin transformasi yang terjadi di Liga itu bukan karena tekanan. Tapi karena kesadaran yang disampaikan tadi oleh Oya, potensialnya luar biasa," ungkapnya.
"Beliau (Tekeyuki Oya) bisa melihat potensi itu. Kalau bangsa kita tidak melihat potensi itu, ada yang salah sama kita. Yang kedua, tadi kenapa dia pilih di Indonesia padahal beliau banyak tawaran. Karena Komitmen, dari pemerintah Indonesia serius memperbaiki sepak bola. Kita PSSI punya komitmen, Liga punya komitmen. Nah ini yang kita harapkan, masyarakat, supporter, semua punya komitmen yang sama. Untuk tadi memberi kesempatan sepak bola kita dibangun," pungkasnya.
Artikel Terkait
Kapolri Keluarkan Izin Liga Indonesia 1 dan 2, Iriawan: Alhamdulillah
Mengenang Tragedi Kanjuruhan, Amati Geliat Komdis PSSI Atas Pelanggaran yang Terjadi di Liga Indonesia Sejauh Ini
Komentar Mbappe Usai PSG Taklukkan Inter 5-0 dan Raih Treble Winner di Liga Champions
BRI Liga 1 2024/2025 Ditutup Dengan Sukses, BRI Buktikan Sepak Bola Sebagai Sarana Sinergi Pemberdayaan Olahraga dan UMKM
Pembukaan Piala Presiden 2025: Oxford United vs Liga Indonesia All Stars, Rekor Disaksikan Lebih dari 41 Ribu Penonton