Kabupaten Garut Gaungkan Suara: Tolak Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak!

photo author
- Rabu, 20 Agustus 2025 | 16:09 WIB

Edisi.co.id – Suasana di SMAN 6 Garut pagi itu berbeda dari biasanya. Ratusan siswa berkumpul, semangat mereka membara, bukan hanya untuk senam pagi, tapi juga untuk mengikuti kampanye penting: Gerakan Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi antara Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan DPPKBPPPA Kabupaten Garut.

Kampanye ini digelar di 10 sekolah menengah di Garut, sebagai bagian dari upaya menyebarkan kesadaran soal pentingnya perlindungan anak, kesehatan reproduksi remaja, serta penolakan terhadap kekerasan dan pernikahan usia dini.

Baca Juga: Resmi Dilantik, Manguluang Mansur Jabat Sekretaris Daerah Kota Depok, Ingat ini Pesan Wali Kota Supian Suri

Turut hadir dan memberi dukungan langsung dalam kegiatan ini, Kepala DP3AKB Jabar dr. Siska Gerfianti, Wakil Bupati Garut drg. Luthfianisa Putri Karlina, serta perwakilan Kejaksaan Negeri Garut Bimo Mahardika.

Mereka hadir untuk berdialog langsung dengan siswa dan menyampaikan pesan-pesan penting terkait perlindungan dan pemberdayaan.

Kegiatan diawali dengan senam bersama yang menyegarkan suasana. Setelah itu, para siswa diajak menyimak materi kampanye yang dibalut secara edukatif dan interaktif.

Dalam sambutannya, dr. Siska menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan, sekecil apa pun, tidak boleh dianggap remeh.

“Kekerasan tidak boleh dinormalisasi, apalagi dibungkus atas nama candaan, budaya, atau kebiasaan,” tegasnya.

Ia juga mengenalkan kembali nilai-nilai Panca Waluya — sebuah konsep karakter remaja khas Jawa Barat yang mencakup:

Cageur: sehat jasmani dan rohani
Bageur: berperilaku baik dan santun
Bener  : jujur dan bertanggung jawab
Pinter  : cerdas dan berwawasan
Singer : peka, peduli, dan tanggap sosial

Nilai-nilai ini, menurutnya, menjadi dasar kuat untuk membentuk remaja tangguh yang bebas dari kekerasan.

Wakil Bupati Garut, drg. Luthfianisa, secara resmi membuka acara dan mengajak para siswa untuk menjadi agen perubahan.

“Sekolah bukan sekadar tempat belajar, tapi tempat tumbuhnya nilai kemanusiaan,” ujarnya.
“Jangan ragu bersuara jika kamu menjadi korban atau melihat kekerasan. Diam hanya akan memperpanjang penderitaan.”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X