Selain itu, alat ini mampu memberikan data dengan tingkat akurasi tinggi, sehingga memudahkan operator mengambil keputusan terkait perbaikan pipa. Teknologi ini juga diharapkan dapat memperpanjang usia infrastruktur migas nasional.
2. Punya Navigasi Cerdas
Secara teknis, diketahui perangkat ILI UT dilengkapi sistem navigasi cerdas yang membuatnya mampu melewati tikungan tajam, variasi diameter pipa, hingga kondisi aliran yang bertekanan tinggi. Hal ini menjadikannya kompetitif dengan teknologi sejenis buatan luar negeri.
Keterlibatan Pindad dalam perancangan dan produksi perangkat ini memastikan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dapat dioptimalkan. Dengan begitu, nilai tambah ekonomi bisa tetap berada di dalam negeri.
3. Strategis dalam Geopolitik
Selain manfaat teknis, ILI UT memiliki nilai strategis dalam aspek geopolitik. Kemandirian teknologi di sektor energi membuat Indonesia tidak bergantung pada sektor luar, sekaligus memperkuat posisi tawar di pasar global.
Perangkat ini juga bisa menjadi fondasi bagi riset lanjutan. Pertamina dan Pindad membuka peluang pengembangan generasi berikutnya dengan fitur lebih canggih, misalnya integrasi kecerdasan buatan untuk analisis otomatis.
Ke depan, ILI UT juga dinilai berpotensi tidak hanya ditujukan untuk mendukung operasi Pertamina Group, tetapi juga berpotensi dipasarkan ke luar negeri. Dengan begitu, produk ini dapat menjadi salah satu ikon ekspor teknologi dari Indonesia.***
Artikel Terkait
Film Animasi Indo "Merah Putih One for All" Hanya Sabet Rating 1,0 di IMDb, Penonton Duga Plot Cerita dari AI hingga Tak Gugah Emosi
Menilik Strategi Menabung Dana Pensiun Menurut Pakar Ahli, Agar Tenang saat Masuk Usia 50 Tahun
Pakar Ahli Ungkap Suplemen Vitamin C Bisa Jadi Andalan Kesehatan hingga Kecantikan
Strategi Mengelola Keuangan Sejak Dini demi Kehidupan yang Lebih Stabil
Marquez dan Rossi Tertangkap Kamera Tak Saling Sapa di GP Austria, Bayang-Bayang Sepang 2015 Masih Ada