Bank Indonesia Turunkan BI Rate ke Level 5 Persen, Jaga Inflasi dan Stabilitas Rupiah

Edisi.co.id  - Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5 persen.

Kebijakan ini menjadikan tingkat suku bunga berada di posisi terendah sejak November 2022.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan keputusan tersebut ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur BI yang berlangsung pada 19-20 Agustus 2025.

“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 19 dan 20 Agustus 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5%,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu 20 Agustus 2025.

Menurut Perry, langkah pemangkasan suku bunga konsisten dengan rendahnya prakiraan inflasi untuk 2025 dan 2026 yang tetap berada dalam sasaran 2,5±1 persen.

Selain itu, stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga juga menjadi salah satu dasar pertimbangan.

Ia menegaskan, kebijakan ini diperlukan guna memperkuat dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional agar tetap sejalan dengan kapasitas perekonomian.

“Bank Indonesia akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi," imbuh Perry.

"Sejalan dengan rendahnya prakiraan inflasi dengan tetap mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah,” imbuhnya.

Di sisi lain, BI juga memperkuat kebijakan makroprudensial longgar untuk mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan, menurunkan suku bunga, serta meningkatkan likuiditas perbankan.

Perry menambahkan, sistem pembayaran juga diarahkan agar lebih adaptif melalui perluasan akseptasi pembayaran digital, penguatan struktur industri, hingga peningkatan ketahanan infrastruktur.

Dengan langkah tersebut, BI berharap stabilitas makroekonomi dapat terus terjaga sekaligus mendorong aktivitas sektor riil agar tumbuh lebih optimal.***