Menkomdigi Meutya Hafid: Gen Z dan UMKM Digital Jadi Motor Ekonomi Baru Indonesia

photo author
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 09:55 WIB
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid



Edisi.co.id, Jakarta - Transformasi digital telah menjadi mesin ekonomi baru Indonesia. Tingkat penetrasi internet yang kini mencapai 229 juta pengguna atau sekitar 80 persen populasi, membuka peluang aktivitas produktif di semua sektor.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan Indonesia telah memasuki era ekonomi digital yang semakin inklusif, berdaya saing dan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kita fokus menggunakan mesin digitalisasi ini. Karena tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,03%. Di balik angka ini, kita melihat peran besar dari ekonomi digital khususnya melalui UMKM yang makin terdigitalisasi,” ungkapnya dalam Indonesia Summit 2025 oleh IDN Times di Jakarta Selatan, Rabu (27/08/2025).

Baca Juga: Melayat ke Rumah Affan, Gubernur Pramono Sampaikan Belasungkawa

Menurut Meutya, kontribusi nyata ekonomi digital dapat dilihat dari pesatnya adopsi sistem pembayaran digital.

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kini digunakan oleh lebih dari 32 juta merchant dengan total transaksi menembus Rp42 Triliun.

“Dari warung kecil di desa sampai di Jakarta yang padat penduduk, saya rasa itu keberhasilan kita melalui QRIS. Pedagang tradisional kini bisa mengakses pasar yang lebih luas lagi termasuk konsumen generasi digital. Ini semua menjadi bukti bahwa digitalisasi telah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia per hari ini,” jelasnya.

Baca Juga: Sampaikan Duka Mendalam, Menag Doakan Affan Termasuk Syuhada

Meutya menegaskan generasi muda saat ini menjadi garis depan transformasi digital.

Bahkan, Gen Z yang menjadi pengguna internet paling aktif menjadi pembentuk tren digital nasional.

Menurutnya, Gen Z juga menjadi kelompok masyarakat yang paling banyak memanfaatkan layanan berbasis artificial intelligence (AI).

“Sebanyak 43,7 persen gen Z kita telah memanfaatkan layanan berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Ini artinya dengan masuknya AI di Indonesia, khususnya anak-anak muda mengadopsi dengan amat cepat,” tuturnya.

Baca Juga: Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta Desak Kasus Kematian Affan Kurniawan Diusut Tuntas

Sebagai regulator yang mendukung inovasi anak bangsa, Pemerintah menyiapkan langkah strategis yang meliputi penguatan infrastruktur, peningkatan literasi digital, serta penyusunan regulasi yang memastikan pemanfaatan teknologi berlangsung aman dan beretika.

Kementerian Komdigi juga telah mengirimkan izin prakarsa kepada Kementerian Sekretariat Negara untuk menyiapkan Peraturan Presiden tentang kecerdasan artifisial.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henri Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X