edisi.co.id — Aprelia Meganur Sanjaya Putri, seorang guru dari SMPN 16 Depok, meraih juara 2 dalam ajang Lomba Guru Inspiratif 2025 jenjang SMP tingkat Kota Depok. Kemenangannya berkat inovasi besutannya, Sundigital, sebuah aplikasi pembelajaran Bahasa Sunda berbasis website yang dirancang untuk menjawab tantangan pembelajaran di era digital.
Ibu Aprel, sapaan akrabnya, berhasil membuat mata pelajaran Bahasa Sunda menjadi lebih modern, mudah diakses, dan menarik minat belajar siswa. Melalui Sundigital, ia membawa muatan lokal tersebut memasuki dunia yang sangat akrab dengan kehidupan keseharian digitalisasi.
“Dunia digital itu sangat dekat dengan kehidupan keseharian siswa. Jadi, untuk meningkatkan minat belajarnya, saya masuk ke dalam dunia siswa, yakni ke dunia digital,” ujar Aprel, menjelaskan filosofi dasar penciptaan Sundigital.
Baca Juga: Ketika Media Sosial Dibungkam di Nepal
Ia menambahkan, inovasi ini tidak hanya memudahkan siswa, tetapi juga dirinya sebagai pengajar. “Bahkan, dengan membuat Sundigital ini, saya jadi lebih mudah dalam memberikan materi saat belajar di kelas,” tuturnya.
Gagasan Sundigital berawal pada tahun 2024, saat Aprel mengikuti program Guru Penggerak. Melalui konsultasi dengan Kepala SMPN 16 Depok, ide untuk mengembangkan website sekolah untuk pembelajaran pun menemukan momentumnya. Berbagai materi dan bahan ajar kemudian diintegrasikan ke dalam satu platform digital yang dapat diakses oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.
“Dengan bersifat website maka semua orang juga bisa mengaksesnya,” jelas Aprel.
Seiring waktu, aplikasi ini terus berevolusi menyesuaikan kebutuhan siswa. Tampilannya didesain lebih menarik dengan komposisi warna yang cerah dan fitur-fitur yang interaktif, yang bertujuan untuk meningkatkan literasi digital dan minat baca siswa.
Awalnya, Aprel mengembangkan Perpustakaan Digital yang berisi materi-materi pelajaran Bahasa Sunda. Menyadari karakteristik siswa yang lebih tertarik pada konten audiovisual, pengembangan pun dilakukan dengan menambahkan video materi pembelajaran.
“Karena siswa lebih suka dengan audio dan video,” ucapnya mengenai strategi tersebut.
Bagi Aprel, gelar ‘Guru Inspiratif’ memiliki makna yang mendalam, guru inspiratif itu adalah guru yang melakukan sesuatu atau membuat karya dan yang sudah dibuat itu bisa dibagikan atau diterapkan juga oleh guru-guru yang lainnya.
Sesuai dengan definisi itu, justru membuka peluang seluas-luasnya bagi guru-guru lain, tidak hanya pengajar Bahasa Sunda, untuk memanfaatkan atau mengadopsi model Sundigital. Ia bahkan menyatakan kesiapannya untuk berbagi ilmu.
“Sundigital ini pun sebenarnya bisa digunakan guru-guru Bahasa Sunda di manapun. Bahkan, guru-guru dari mata pelajaran lainnya bisa membuat aplikasi berbasis website seperti halnya Sundigital. Saya pun siap untuk berbagi pengetahuan tentang bagaimana membuat Sundigital,” tandasnya.
Dampak yang diharapkan adalah setiap guru dapat memiliki perpustakaan digitalnya masing-masing, sehingga proses belajar-mengajar menjadi lebih fleksibel dan tidak terbatas ruang dan waktu.Aprel meyakini bahwa langkah memodernisasi pembelajaran adalah sebuah keniscayaan.
Artikel Terkait
Bongkar Penyebab Aki Mobil Cepat Tekor, dari Kebiasaan Jarang Dipanaskan hingga Korsleting pada Kabel
Kemenko Polkam Pastikan Keamanan Siber Bagian Dari Ketahanan Nasional
Mendikdasmen: Guru Bukan Hanya Agen Pembelajaran, Melainkan Agen Peradaban Berkelanjutan Bangsa
Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat, Gubernur Pramono Dukung Program 3 Juta Rumah
TNI Bergerak Cepat Evakuasi Korban Banjir di Denpasar, Kodam IX/Udayana Kerahkan Ratusan Prajurit