Tanamkan Cinta Tanah Air, Vihara Metta Karuna Maitreya gelar Napak Tilas ke 3 Museum

photo author
- Minggu, 14 September 2025 | 15:08 WIB
Tenaga Ahli Penasihat Presiden bidang Politik dan Keamanan (Hankam) Mayjen (Purn) Saurip Kadi
Tenaga Ahli Penasihat Presiden bidang Politik dan Keamanan (Hankam) Mayjen (Purn) Saurip Kadi

Ke depan perlu menata ulang kesalahan di masa lampau, jangan sampai rakyat dijadikan objek gagasan elite karena ketika gagal yang menanggung risiko adalah rakyat.

Edisi.co.id - Hal tersebut dinyatakan oleh Tenaga Ahli Penasihat Presiden bidang Politik dan Keamanan (Hankam) Mayjen (Purn) Saurip Kadi ketika menjadi narasumber dalam kegiatan Napak Tilas Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Vihara Metta Karuna Maitreya di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, 13 September 2025.

Lebih lanjut Saurip mengatakan bahwa perjalanan sejarah adalah hikmah yang tidak boleh berulang kali diulangi.

Surip Kadi mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Vihara Metta Karuna Maitreya
“Saya tidak hanya setuju tetapi mendukung upaya-upaya pewarisan sejarah kepada anak-anak kita. Ini penting buangan sampai kita mengulangi kesalahan orang tua,” jelas Saurip, Minggu (13/9/2025)

Saurip menginginkan generasi penerus bisa melanjutkan nilai-nilai luhur sejarah, bukan nilai operasional yang dimasa lampau mungkin tepat tetapi dimasa kini bahkan dimasa depan sudah tidak sesuai dengan eranya.

Penasihat Vihara Metta Karuna Maitreya Sugianto dalam keterangan menyatakan kegiatan napak tilas cinta tanah air ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air kepada anak-anak.

Tenaga Ahli Penasihat Presiden bidang Politik dan Keamanan (Hankam) Mayjen (Purn) Saurip Kadi Bersama Peserta Napak Tilas Cinta Tanah Air daei Vihara Metta Karuna Maitreya (Dok Pribadi)
Tenaga Ahli Penasihat Presiden bidang Politik dan Keamanan (Hankam) Mayjen (Purn) Saurip Kadi Bersama Peserta Napak Tilas Cinta Tanah Air daei Vihara Metta Karuna Maitreya (Dok Pribadi)

Sementara itu Ketua Pelaksana kegiatan Napak Tilas Cinta Tanah Air Jackson menjelaskan, musium Kebangkitan Nasional adalah tempat ke tiga yang dikunjungi olah peserta napak tilas ini

“Tempat pertama yang dikunjungi adalah Musium Sumpah Pemuda, kemudian setelah itu ke Musium Proklamasi,” jelas Jackson.

Kenapa Musium Sumpah Pemuda adalah musium pertama yang dikunjungi, Jackson menerangkan bahwa cikal bakal persatuan ada di Sumpah Pemuda.

“Dari Sumpah Pemuda itu kemudian timbul kesadaran pemuda untuk berjuang merebut kemerdekaan,” imbuhnya.

Kegiatan napak tilas ini diikuti siswa sekolah Minggu Vihara Metta Karuna Maitreya yang merupakan gabungan dari siswa sekolah-sekolah.

“Ini adalah agenda rutin yang diadakan oleh Vihara Metta karuna Maitreya kepada anak sekolah Minggu. Tujuannya agar mereka dapat mengenal sejarah dan mencintai Tanah airnya,” pungkas Jackson.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ilham Dharmawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X