edisi.co.id - Bekerja secara jarak jauh kini bukan lagi hal baru. Banyak orang memilih bekerja dari rumah, kafe, bahkan berpindah-pindah negara sebagai pekerja digital nomad atau acapkali disebut "remote worker".
Kendati demikian, di tengah fleksibilitas itu muncul tantangan seperti perbedaan waktu, bahasa, hingga komunikasi dengan klien.
Artificial Intelligence (AI) kini dianggap sebagai solusi praktis. Teknologi ini tidak hanya membantu pekerja menyelesaikan tugas, tetapi juga membuat alur kerja lebih efisien.
Baca Juga: 7 Tips Finansial untuk Keluarga Muda: Mengelola Biaya Tersembunyi usai Kelahiran sang Bayi
Menurut laporan TIME, AI kini menjadi alat penting bagi pekerja remote untuk menjaga produktivitas.
“AI mampu mengisi celah ketika pekerja kesulitan menjaga fokus atau menghadapi keterbatasan waktu. Teknologi ini bekerja konsisten, bahkan saat penggunanya tidak sedang online,” tulis TIME dalam laporannya yang dikutip pada Senin, 1 September 2025.
Salah satu manfaat utama AI adalah kemampuannya menerjemahkan bahasa. Bagi para pekerja remote, hambatan bahasa kerap jadi tantangan ketika bekerja lintas negara.
Berkat tools seperti Google Translate dan DeepL, teks atau gambar bisa langsung diterjemahkan secara instan dengan hasil yang semakin akurat.
Selain itu, AI juga dinilai memudahkan dalam mengatur jadwal lintas zona waktu. Kalender pintar seperti Clockwise dapat menyesuaikan waktu meeting dengan otomatis, tanpa perlu repot menghitung perbedaan jam antarnegara. Fitur ini membantu pekerja menjaga keseimbangan antara fokus kerja dan komunikasi dengan tim.
“Bagi pekerja jarak jauh, menghitung perbedaan waktu dengan klien di berbagai negara bisa melelahkan. Dengan bantuan AI, jadwal bisa diatur secara otomatis sehingga lebih efisien,” demikian pernyataan TIME.
Bagi pekerja yang mengandalkan pembuatan konten, AI dapat mengubah satu artikel panjang menjadi beberapa format berbeda, misalnya posting LinkedIn atau pembaruan singkat di media sosial. Hal ini menghemat waktu sekaligus memperluas jangkauan audiens.
Selain efisiensi, penggunaan AI juga membantu pekerja remote mengurangi stres. Beban kerja yang biasanya terasa berat bisa lebih ringan ketika sebagian tugas dikerjakan otomatis oleh teknologi.
"Meski begitu, para ahli tetap mengingatkan bahwa AI sebaiknya digunakan sebagai pendukung, bukan pengganti kreativitas manusia. Fleksibilitas dan sentuhan personal tetap menjadi nilai tambah bagi pekerja remote," ungkap Time.
Artikel Terkait
Lakukan 'Bersih-bersih' Guna Berikan Layanan Optimal, BRI Kantor Cabang Sukabumi Pecat dan Pidanakan Pelaku Fraud
Brand Lokal Bandung ini Kembali Hadirkan Kolaborasi Unik Bersama One Piece dan Tahilalats
3600 Peserta Ikuti Sosialisasi STOPAN Jabar: Dorong Gerakan Sadar Pencatatan Nikah
Hak Jawab, Bukti, dan Posisi Media dalam Menyikapi Somasi
Gaya Santai sang Menteri Baru RI yang Justru Jadi Taruhan di Awal Masa Jabatan