Edisi.co.id - Baru-baru ini viral di media sosial (medsos) pemutaran video pendek Presiden Prabowo di bioskop.
Dalam video tersebut, tampak potongan video pidato Prabowo yang berisi tentang ajakan untuk bersama-sama menyejahterakan rakyat.
Selain itu, juga ada sederetan angka yang diklaim sebagai capaian dari pelaksanaan program Kabinet Merah Putih yang dipimpinnya.
Beberapa di antaranya adalah 1.200 ton ekspor jagung pertama di tahun 2025, 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) telah beroperasi, hingga 21.760.000 ton produksi beras nasional sampai Agustus 2025.
Kemudian ditampilkan video saat peluncuran 80.000 Koperasi Desa Merah Putih dan tentang 100 Sekolah Rakyat yang mulai diresmikan.
Menanggapi video Prabowo yang diputar sebelum film dimulai tersebut, Istana melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) pun telah buka suara.
Menurut Prasetyo, hal tersebut tidak melanggar aturan selama tidak mengganggu kenyamanan publik.
“Tentunya sepanjang tidak melanggar aturan, tidak mengganggu kenyamanan keindahan maka penggunaan media-media publik untuk menyampaikan sebuah pesan tentu sebuah hal yang lumrah,” ujar Prasetyo dalam keterangannya kepada awak media pada Minggu, 14 September 2025.
Tak hanya klaim angka capaian program kabinet, dalam video tersebut juga ditunjukkan bagaimana interaksi hangat Prabowo bersama dengan para petani dan anak-anak.
Saat video tersebut selesai, muncul peringatan untuk tidak merekam film bioskop seperti aturan-aturan sebelumnya.
Artikel Terkait
Komandan Lanud Husein Sastranegara Buka LDKPD SMK Angkasa Husein Sastranegara
Telusur Kasus Dugaan Pembobolan RDN di BCA yang Bikin Sekuritas Boncos Rp70 M
Ibu Pengupas Bawang Lega Anaknya Belajar di Sekolah Rakyat: Semua Ditanggung
Raihan Anak Pengupas Bawang di Makassar: Tanpa Sekolah Rakyat, Saya Tak Bayangkan Bisa Sekolah
Dari Tentara Merah ke Spetsnaz Modern: Evolusi Kekuatan Militer Rusia