edisi.co.id – Belakangan ini media sosial tengah diramaikan dengan tren foto Polaroid bareng idol menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Para penggemar bisa seolah-olah berpose bersama artis favorit mereka, bahkan menciptakan kolaborasi impian yang terasa nyata.
Meski terlihat menyenangkan, tren ini memunculkan perhatian terkait privasi dan etika. Penggunaan wajah artis tanpa izin, apalagi jika dipadukan dengan konten yang tidak pantas, dikhawatirkan dapat merugikan nama baik sang idola. Selain melanggar privasi, tindakan tersebut juga berpotensi menimbulkan masalah etis di ruang digital.
Warganet pun diajak untuk lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi AI. Kreasi dan hiburan memang penting, namun tetap harus diiringi dengan rasa hormat terhadap individu yang wajahnya digunakan dalam karya digital.
Baca Juga: Transaksi Tembus Rp14,3 Triliun, Wagub Rano: JITEX 2025 Dorong Jakarta Jadi Pusat Ekonomi Global
“AI bisa membuat hayalan jadi nyata, tapi tetap ada batasnya. Yuk, nikmati teknologi dengan cara kreatif, positif, dan tetap menghargai privasi orang lain,” begitu imbauan yang ramai disuarakan di kalangan pengguna media sosial.
Artikel Terkait
Cegah Ancaman Kesehatan, BPOM Tarik 19 Produk Herbal Ilegal dari Pasaran, Ini Daftranya
Antisipasi Risiko Gagal Panen, BMKG Gencarkan Sekolah Lapang Iklim
PMR Jakarta Utara Kunjungi Kantor PBB, Perdalam SDGs dan Pencegahan Kekerasan Seksual
Gubernur Pramono Resmikan Universitas PTIQ Jakarta sebagai Kampus Peradaban Qurani Internasional di Jakarta Utara
Berteknologi Tinggi, Ahli Lingkungan ITB Sebut RDF Plant Rorotan Aman Beroperasi